Pernahkah kalian berpikir bahwa yang memiliki wajah seperti diri mu bukan hanya diri mu sendiri ?
Ada mitos (atau mungkin fakta) yang mengatakan bahwa ada 7 orang yang memiliki wajah yang sama dengan kita.
Mungkin kalau hanya berwajah mirip atau bahkan sama,kalian atau orang di sekitar kalian masih dapat membedakan mana diri mu dan mana yang bukan diri mu.
Tapi bagaimana bila semuanya sama ? Hingga pesona yang dipancarkan pun seakan berasal dari diri kalian sendiri.
Mungkin hal seperti ini biasa kalian dengar dengan istilah DOPPLEGAENGER.
Ada banyak kisah tentang DOPPLEGAENGER. Ada satu persamaan dari tiap kisah itu,yaitu orang melihat DUPLIKATnya akan mati tak lama setelah pertemuannya dengan DUPLIKATnya itu.
Tapi berbeda dengan teman ku yang bertemu dengan DUPLIKATnya atau mungkin bisa disebut Roh halus yang mencoba menirunya,karena lama setelah kejadian (samapi sekarang) dia masih bersama dengan kami.
Aku pernah mendengar kisah dari teman ku yang bernama Silvia. Dia pernah mengalami kondisi dimana dirinya yang LAIN sempat mencoba mengambil alih posisinya.
Kenapa dikatakan hampir ? karena Duplikat dirinya itu hanya melakukannya dalam jangka waktu yang tidak panjang.
Begini ceritanya.
Pada suatu pagi yang cerah,waktu dimana tiap perempuan baik sudah mulai mempersiapkan dirinya untuk memulai hari.
Silvia,teman ku ini,tinggal di sebuah kontrakan yang berisi perempuan semua dengan kamar mandi yang terbatas membuat Silvia harus berebut untuk bisa masuk kedalamnya.
Beruntung pada pagi itu dia bangun lebih dulu dari yang lain dan dapat menikmati kamar mandi lebih dulu.
Semua berjalan normal diawal,hingga disaat dia hampir menyelesaikan ritualnya di kamar mandi ada yang mengetuk pintu.
"Ada orang didalam ?",begitu bunyi suara yang memanggil Silvia dari luar kamar mandi. Entah apa yang sedang dipikirkan Silvia,dia tidak menjawab suara tadi.
Setelah tak dijawab,orang yang memanggil tersebut berhenti memaanggil dan duduk di tangga yang berada di sebelah kamar mandi.
Silvia melanjutkan ritualnya dengan tenang,tanpa tahu apa yang sedang terjadi diluar.
Orang yang duduk di tangga tersebut melihat Duplikat Silvia. Dengan wajah sama,postur tubuh sama,dan karisma yang sama yang terpancar dari Silvia.
Namun Duplikat ini enggan bersuara ketika dipanggil,persis seperti yang dilakukan Silvia yang waktu itu sedang berada di kamar mandi.
"Hei kak,mau kemana ?",kata orang yang tadi baru saja memanggil Silvia yang asli yang berada di kamar mandi.
Si Duplikat itu hanya memandang si pemanggil dan lalu menundukkan kepala sambil terus berjalan keluar.
Karena kejadian tersebut kedua kalinya di awal hari si pemanggil tidak dihiraukan,timbullah perasaan jengkel dalam hatinya.
Dia memutuskan untuk melabrak si Duplikat itu yang di pikir si pemanggil adalah Silvia asli.
Namun dia mengurungkan niatnya karena mengingat kembali bahwa Silvia tidak mungkin melakukan hal tersebut tanpa sebab.
Karena penasaran,si pemanggil tadi mencoba untuk mengikuti si Duplikat. Dan kembali hal ganjil yang didapatinya.
Si Duplikat memandang sekolah yang berada di depan rumah yang mereka kontrak itu. Pandangan kosong yang menyembunyikan sejuta arti bagi orang yang melihatnya.
Entah apa yang dipirkan si Duplikat itu dengna melakukan hal tersebut,tapi hal itu berhasil membuat pandangan si pemanggil berubah sedikit terhadap Silvia.
Si pemanggil yang mulai takut dengan tindak-tanduk orang yang dipercayainya sebagai Silvia memutuskan untuk kembali ke kamar dan mengurungkan niatnya untuk pergi ke kamar mandi.
Saat hendak ke kamar,si pemanggil bertemu dengna Silvia yang asli dengan handuk terkalung di lehernya.
"Kak,sombong kali ya. Masa' tadi dipanggil cuma liat abis itu pergi keluar. Ada maslaah ya kak",tanya si Pemnaggil.
"Cuma liat ? Aku aja lagi di kamar mandi,gimana mau liat kau. Tadi ga ku jawab karena lagi mandi",balas Silvia.
Mendengar jawaban itu si pemanggil merasa ditipu dan mencoba berargumen. "Tadi aku liat kakak keluar kok,sambil liatan sekolah XX,mau bohong lagi"
Mendengar hal itu,merindinglah Silvia. Dia yang tidak tahu-menau tentang hal itu dapat menggambarkan semua kejadian tersebut dalam pikirannya.
Karena mulai takut dan merasa dibohongi akhirnya Silvia mencoba membenarkan kalau dia dari kamar mandi,terbukti dari handuk yang terkalung di tubuhnya.
Si pemanggil pun percaya,karena seingat dia,orang yang dianggapnya Silvia tadi mengenakan pakaian yang berbeda dengan yang dikenakan Silvia yang asli yang ditemuinya sekarang.
Mereka akhirnya meeringkuk di kamar yang sama karena masih takut mengingat kejadian yang baru saja mereka bincangkan.
Sampai sekarang hal tersebut masih menjadi misteri diantara mereka dan orang lain yang ada di tempat itu.
Begitulah kisahnya,semoga saja hal itu terjadi pada ku juga,karena aku juga ingin merasakan hal yang sama hahahahahaha