Iklan

Monday, 25 July 2016

-SELINGAN (3)-

Kerenloh videonya,kesannya itu dapet kalau dihayati :v

Tuesday, 19 July 2016

-SELINGAN (2)-

Katanya (katanya nih ya),yang abis nonton ini bakalan mengalami hal buruk. Sung diicip :v
SELAMAT MENIKMATI :v

Monday, 18 July 2016

-SELINGAN (1)-

Karena lanjutan ceritanya belum selesai,jadi nikmatin aja video selingan ini ya (ga tau akan ada berapa banyak selingan :v). SELAMAT MENIKMATI

Monday, 11 July 2016

-SENTUHAN (Part 3)-

...terasa deraian angin bertiup di ruangan ini. Padahal suasana diluar angin sedang tidak bertiup.
Kembali sentuhan terasa ditubuh ku. Kini bukan tangan ku menyentuh makhluk,melainkan ada sepasang tangan menghampiri bahu ku.
Terasa hangat,tak seperti sentuhan pertama yang kurasakan sehari lalu. Karena sentuhan lembut itu,tak perlu pikir panjang bagi ku untuk berbalik melihat pemilik sepasang tangan itu.
Ternyata pemilik tangan itu adalah roh cantik yang ku temui sehari lalu. Perubahan dari roh buruk rupa yang penuh kebencian itu.
Kini dia melempar senyum kepada ku. Aku pun membalas senyuman indahnya itu. DIa mulai bercerita tentang dirinya.
Ternyata dia bisa berbicara bahasa manusia. Kini malam hari ku mungkin tak akan sepi lagi. Karena ada roh cantik yang bersedia menemani malam ku.
Hari demi hari pun berlangsung. Setiap malam saat teman-teman ku sudah tertidur,roh cantik itu selalu muncul.
Malam demi malam kami lalui bersama dengan canda dan tawa. Sungguh kehidupan yang menyenangkan. SEmua terasa menyenangkan sampai suatu waktu dia menawarkan hal yang menurut ku gila.
Mungkin kalian juga merasa hal ini gila. Dia mengajak ku untuk bersetubuh. Kalau dia wanita asli,mungkin aku pun sudah melakukannya dari pertama bertemu. Tapi sayangnya dia bukan wanita asli atau manusia,dia hanya roh.
Merasa risih dengan ajakannya ini,aku menolak mentah-mentah ajakannya itu. Mungkin aku seorang pria yang punya hawa nafsu. Tapi aku sama sekali tidak berpikiran untuk melepas keperjakaan ku kepada seorang roh halus (meski roh itu seorang wanita yang cantik).
Mungkin dia kesal dengan penolakan ku hingga dia menunjukkan wujud aslinya kepada ku.
Wujud yang membuat ku merinding,takut sampai bernapas pun sulit. Wujud awal yang ku lihat dari roh ini dan aku mengira bahwa wujud ini tak akan pernah terlihat lagi.
Sungguh sial hdiup ku. Selama ini aku dibutakan oleh parasnya yang molek. Kini aku bertemu dengan wujud yang 180 derajat berbeda dengan wanita menawan yang beberapa saat lalu masih ku lihat.
Kini aku kembali terpaku dan diam seribu bahasa. Mulut ku kembali terkunci. Suara ku pun kembali sulit untuk keluar. Mimpi buruk yang nyata ini kembali terjadi.
Kuku-kuku panjang dari tangan kasar buruk rupa itu kembali muncul,siap untuk menusuk ku. Desahan nafasnya yang berat membuat ku semakin terintimidasi.
Sungguh kejadian yang sampai mati pun aku tidak akan mau mengalaminya. Kembali dia menawarkan permintaannya tadi. Kini dengan 2 pilihan. "Lakukan atau MATI".
Kembali aku memutar otak ku sebisa mungkin. Ku pikirkan segala cara agar aku bisa terbebas dari situasi ini. Setelah berpikir lebih kurang 5 menit,aku akhirnya memutuskan untuk melakukannya.
Daripada keperjakaan,aku lebih memilih nyawa ku. Wujud buruk rupa nan menyeramkan itu kembali sirna berganti denga wujud bak bidadari.
Dengan berat hati aku mulai mengikuti perkataanya untuk tidur di kasur. Ku pejamkan mata ku berharap kalau ini semua hanya mimpi. Semakin lama aku terpenjam,semakin aku merasa mengantuk.
Roh yang kini menyentuh ku perlahan menguras semua energi kehidupan ku. Mungkin kalau tubuh ku lebih lemah dari ini,aku bisa mati.
Tanpa sadar aku pun akhirnya terlelap. Di pagi harinya aku pun.....

Wednesday, 6 July 2016

-SENTUHAN (Part 2)-

...Rasa takut mulai memenuhi pikiran ku. Sulit bagi ku untuk berfikir,bertindak,bahkan bernafas pun sulit.
Wajahnya membuat ku mematung dalam diam. Ingin rasanya memanggila teman-teman ku,namun suara ku seakan tak ingin keluar.
Aku terpaksa diam dalam diam sambil memandangi wajahnya yang hancur itu.
Semakin ku pandangi wajahnya,semakin kurasa rasa tenang dalam hati ku.
Hampa,sunyi,damai. Itulah perasaan yang kurasakan saat aku tenggelam dalam tatapan mata merahnya itu.
Kini semua perasaannya tersampaikan. Aku bisa melihat jauh ke dalam "DIA" dan seakan juga merasakan apa yang dia rasakan.
Kini tangannya yang awalnnya terasa kasar dikulit ku perlahan berubah menjadi lembut. Sentuhan itu seakan memberi aku alsan untuk menjalani hidup.
Wajahnya yang tak beraturan perlahan berubah menjelma menjadi seorang wanita paruh baya yang cantik nan molek.
Aku tak bisa berkomentar akan apa yang terjadi. Seakan mulut ku terbungkam oleh perubahan 180 derajat yang baru saja disaksikan oleh kedua mata ku.
Tanpa terasa senyum kini melebar di wajah ku. Aku langsung melupakan seorang makhluk buruk rupa yang baru saja ku lihat.
Aku lebih fokus terhadap seorang wanita cantik yang kini berada di depan ku.
Setelah ku beri senyuman lebar,kini dia menghilang bagai tertiup angin. Sekarang kamar ku kembali kosong.
Seakan mimpi yang baru saja terjadi,tapi aku tau kalau aku sebenarnya masih bangun.
Ku lanjutkan kerjaan ku di depan laptop setelah selesai minum. Setelah selesai dengan pekerjaan ku,aku pun mengistirahatkan tubuh agar bisa berkatifitas besok.
Meski sedang dalam masa liburan,tetap saja ada kerjaan yang harus diselesaikan. Aku pun tidur seperti biasa tanpa ada gangguan.
Keesokan harinya,aku mulai beraktifitas mulai siang,karena aku baru bangun di siang hari.
Sampai tiba malam hari,masa dimana aku kembali sendiri di kamar dengan suasa hening di rumah. Teman-teman ku seperti biasa,mereka tidur lebih dulu,meninggalkan aku sendiri dalam kesunyian tempat ini.
Saat aku menghela nafas panjang di depan layar laptop ku,tiba-tiba saja.....

Tuesday, 5 July 2016

-SENTUHAN (Part 1)-

Pernah kalian merasa aneh dengan sentuhan ?
kontak fisik yang terjadi dengan lembut,yang dapat menggetarkan jiwa dan raga.
Mungkin banyak diantara kita yang senang akan sentuhan,apalagi didapat dari orang yang kita suka atau sayang.
Lewat sentuhan terkadang perasaan pun bisa tersalurkan.
Bagi kalian yang tidak percaya,akan ku  ceritakan sedikit pengalaman ku.
Mungkin setelah membaca ini,kalian langsung ingin bersentuhan untuk membuktikannya.
Begini ceritanya.
Aku seorang mahasiswa,tinggal disebuah rumah bersama dua teman ku.
Teman ku selalu tidur lebih dulu dibanding aku.
Aku juga suka minum minunan kemasan untuk menemanii malam ku.
Pernah disuatu malam yang sunyi,dengan hanya suara ketikkan keyboard laptop ku yang terdengar.
Karena merasa haus,aku mencoba meraih minuman ku yang ku letakkan di meja yang berada di belakang ku.
Karena tengah fokus dengan pekerjaan ku di laptop,jadi aku tidak memalingkan wajah dari layar laptop ku sambil tangan ku mencari-cari botol minuman.
Saat aku memegang botol minuman itu,tiba-tiba terasa sebuah sentuhan lembut namun dengan permukaan kasar.
Seketika aku bergidik ngeri. Bagaimana tidak,aku seorang diri di kamar dengan pintu kamar yang tertutup,tiba-tiba ada sesuatu yang kasar memberi sentuhan lembut.
Sentuhannya itu seakan mengajak ku untuk memutar kepala melihatnya. Awalnya memang begitu. Perasaan kosong tersampaikan lewat sentuhan itu.
Namun tiba-tiba,dia "SESUATU" itu menggenggam tangan ku. Kini aku tau niatnya. Perasaan marah,kesal terasa lewat sentuhan itu.
Ternyata "SESUATU" itu adalah sebuah tangan,karena aku kini merasakan seprti ada lima jari yang terasa agak kasar melingkar ditangan ku.
Dengan berat hati ku kumpul kan niat ku untuk memutarbalik kepala ku,untuk melihat sosok pemilik tangan ini.
Ku putar kepala perlahan,sedikit demi sedikit,hingga terlihatlah sudah sosok pemilik tangan kasar itu.
Sosok hitam legam dengan luka bakar dimana-mana,rambut panjang kering yang tak terurus.mata merah seakan melotot dan mulut yang terbuka lebar seakan siap menerkam.
Ternyata kuku tangannya panjang dan runc
ing. Dia bisa meninggalkan bekas bila menusukku menggunakan kuku-kukunya itu.
Seketika aku diam dihadapannya. Dengan tubuh gemetar,keringat bercucuran,air mata yang tak sengaja mengalir di pipi. Perasaan ku kini bercampur aduk.
Perlahan ku tarik tangan ku,namun genggamannya terlalu erat sampai tak bisa dilepaskan.
Aku mulai merapal doa,ku pikir dia akan pergi mendengar doa ku. Namun semua tak sesuai rencana.
Dia masih saja diam tanpa ada reaksi.....
Part lagi nih :v

-TATAPAN-

Ada orang bilang,"bila kau tiba-tiba terbangun sewaktu tidur,mungkin ada yang sedang memperhatikan mu".
Mungkin banyak diantara kalian yang tidak percaya akan hal ini.
Awalnya aku pun tak percaya,namun akan ku ceritakan sedikit pengalaman ku yang membuat aku percaya perkataan itu.
Bulan ini aku tinggal sendiri dikontrakan ku. Alasannya tak lain karena teman-teman ku sedang pergi ke tempat orang tua mereka masing-masing.
Alasan aku tak melakukan hal yang sama seperti mereka,karena aku masih punya banyak hal yang ku urus disini.
Aku setiap harinya memastikan pintu rumah terkunci rapat.
Namun beberapa hari belakangan,aku sering terbangun dari tidur ku.
Biasanya alasannya karena ingin buang air,tapi kali ini berbeda.
Ketika aku terbangun,tak ada hal yang ingin ku lakukan.
Hal itu berulang-ulang terjadi dalam beberapa hari.
Hingga akhirnya,ketika subuh tiba,aku tak sengaja terbangun lagi.
Hal pertama yang ku dapati adalah bayangan hitam di pintu kamar yang padahal sudah ku kunci.
Beberapa saat ku perhatikan dia,sepertinya dia bukan manusia.
Tak lama aku mempehatikan dia,perlahan tapi pasti dia menghilang,seperti tertiup angin,padahal sedikit pun angin tak ada bertiup.
Keesokan harinya hal itu terjadi lagi.
Karena penasaran ingin mengungkap siapa sosok itu sebenarnya,ku niatkan untuk tidak langsung membuka mata ketika aku terbangun lagi.
Dan beruntungnya,keesokan harinya lagi,aku terbangun lagi.
Kini ku urungkan niat untuk membuka mata terlalu lebar.
Sial bukan main,apa yang ku dapati adalah hal yang sama sekali tak terpikirkan oleh ku.
Saat aku mengintip,aku melihat sepasang lingkaran di bayangan hitam itu yang mirip mata.
Aku yang kaget melihat hal itu sontak membukamata selebar mungkin,efek rasa tidak percaya.
Tapi apa boleh buat,dia hilang lagi,seperti biasa.
Beberapa hari ku lakukan kegiatan mengintip itu,dan setiap hari juga ku dapati bahwa sepasang lingkaran merah terarah pada ku seakan memandang penuh benci.
Kini aku sulit untuk terlelap,memikirkan alsan mengapa aku dipandang dengan tatapan penuh benci.
Aku mengingat semua hal yang pernah ku lakukan dan akhirnya aku menemukan jawaban tentang hal itu.
Aku pernah tak sengaja membunuh teman ku,dan melarikan diri. Sebelum menghembuskan nafas terakhir,dai mengucapkan sumpah seakan mengutuk ku.
"Kau tak akan pernah bisa lari dari ku. Kau akan terima balasan atas dosa yang telah kau perbuat".
Kurang lebih seperti itulah berbunyi sumpah itu.Mungkin bayangan hitam itu sosok teman ku.
Sekarang aku bisa tidur dengan lelap meski akan terbangun dini hari.
Tapi kenapa dia baru datang akhir-akhir ini ya ?
Apa karena aku membunuh keluarganya bulan lalu,seminggu setelah dia pergi ?
Hanya dialah yang tau jawaban akan hal itu.
Coba cari tatapan yang terarah pada mu ketika kau terbangun. Mungkin kau pernah melakukan dan mengalami hal yang sama seperti ku hal yang sama seperti ku

Sunday, 3 July 2016

-KISAH CINTA YANG KELAM (END)-

Sesudah mengatasi semua masalah yang pernha terjadi pada keluarga Mira,aku pulang ke rumah. Aku juga membawa pulpen keemasan,benda penting dalam hidup Mira,dan kepala Mira juga.
Semua kusimpan di tas ku dan kembali ke rumah.
Aku masuk ke kamar dengan perasaan lega dan menutup mata.
Keesokan harinya,para opsir datang lagi. Kini ayah ku mengatakan pada mereka kalau aku tidak di rumah. Aku tau ini adalah buah perbuatan ku kemarin malam.
Aku pun tahu kalau ayah akan menepati janjinya,mengantar ku bersama dengan arwah Mira.
Aku di kamar menyiapkan barang-barang untuk ku bawa pergi dari rumah.
Seperti dugaan ku ayah masuk ke kamar ku dengan membawa palu besar. Entah darimana dia mendapatkan palu besar itu.
Aku melempar pisau yang ku pakai untu kmenghantarkan keluarga Mira ke kepala ayah ku.
Dia jatuh tersungkur dilantai.
Ku ambil palu besar dan memukulkannya ke kepala ayah ku agar pisau tadi masuk lebih dalam,sembari berkata "Maaf ayah,aku masih ingin hidup".
Setelah itu aku berkemas dan membawa barang-barng ku pergi. Aku pamit pada ibu dan mengatakan bahwa aku tak akan kembali lagi.
Sejak saat itu aku menjadi nomaden dan terus membunuh agar bisa hidup.
Sungguh kisah yang kelam. Kisah kelam tentang percintaan ku dengan wanita yang akan menjadi cinta pertama dan terakhir ku.

Waktu tak menentukan ikatan yang bisa dibentuk antara dua insan.
Terbukti dari ikatan yang sudah terbentuk antara aku dengan seorang wanita yang kini bahkan kematian pun tak dapat mengubah perasaan ku terhadapnya.
Wanita yang dapat mengubah kebiasaan buruk ku yang sangat buruk sampai tak ada satupun manusia yang berani dekat dengan ku selain wanita yang kini sudah meninggalkan ku.
Kami bertemu 2 bulan yang lalu dan kini dia sudah tenang di tempat yang mereka sebut surga,dimana segala bentuk kebahagiaan ada disana.
Buktinya,kini aku dan Mira tak terpisahkan. Aku selalu membawa kepala Mira dan pulpen nya kemana pun aku pergi.
Sungguh ikatan yang sangat kuat. Yang terbaik adalah tetap menjadi diri mu dan jangan pernah tergoda dengan Cinta.

Uda abis,yey :v
Besok diusahakan update cerita seperti biasa

Saturday, 2 July 2016

-KISAH CINTA YANG KELAM (PART 6)-

Keesokan harinya,karena sekolah sudah usai,aku punya waktu membawa Mira jalan-jalan sembari melupakan apa yang baru dilihatnya kemarin.
Kini Mira sudah berubah. Tak lagi penuh senyuman,tak lagi penuh tanya dan canda tawa,dan tak lagi terlihat bak bidadari.
Semua sirna direnggut oleh teman ku Arga yang kini sudah ku hantarkan ke neraka,tempat orang-orang seperti dia akhirnya bersemayan.
Aku segera lebih agresif dari biasanya. Lebih banyak melontarkan pertanyaan dan lebih banyak senyum meski semua adalah paksaan.
AKu ingin Mira yang dulu kembali. Aku Mira yang bisa membimbing ku jalan yang lebih baik.
Tapi sepertinya semua usaha ku hari ini sia-sia. Mira lebih banyak hanyut dalam lamunannya dan tetap membeku dalam diam.
Akhirnya kami pulang dengan perjalanan yang canggung dan sunyi. Bahkan lebih parah dari waktu kami pertama bertemu.
Saat aku kembali ke rumah,aku melihat mobil polisi tengah parkir di depan rumah ku,dengan beberapa opsir yang kini berdiri sambil menanyai Orang tua ku.
Saat aku datang hendak memasuki rumah,semua mata tertuju pada ku dengan pandangan kesal dan mengintimidasi.
Ayah ku pun tertunduk lemas,lalu berkata"Bawalah anak itu. Dia yang kalian cari".
Opsir itu pun berlari ke arah ku dan langsung memasang borgol mereka di kedua tangan ku. Aku hanya bisa menyerahkan diri,karena aku tahu kesalahan ku.
Sesampainya di kantor polisi,aku pun mengaku atas semua perbuatan ku dan menceritakan kronologinya kepada opsir yang sekarang berada di depan ku.
Saat aku tengah bercerita,datanglah Mira dengan ibunya. Mira langsung memelukku. KIni aku kembali merasakan kehangatan Mira. Mira memberi pengakuan dan membela ku.
Setelah panjang lebar bernegosiasi,aku pun dibebaskan,karena mereka bilang tindakan ku hanya tindakan pembelaan diri.
Aku pulang bersama MIra dan Ibunya. Aku meminta maaf pada Ibu Mira karena tidak bisa menjaga Mira dengan baik.
Kini wajah sedihlah yang ku dapati dari mereka. Aku pulang dan masuk ke rumah tanpa menyapa kedua orang tua ku yang tengah duduk di ruang tamu sambil membahas tentang sesuatu. Aku tahu pasti hal itu menyangkut diri ku,tapi aku tida peduli dan pergi ke kamar ku.
Saat hendak memejamkan mata,Ayah datang memasuki kamar ku. Tanpa mengetuk,tanpa meminta izin,dia langsung masuk dan dengan suara lantang dia berkata "Sekali lagi kau lakukan hal itu,kau pun akan ku hantar ke neraka bersama arwah orang yang telah kau bunuh".
Setelah itu dia keluar sambil membanting pintu. Masa bodoh dengan himbauan itu,toh aku bisa melawan saat hendak dibunuh.
Kini hari demi hari telah berlalu. Mira pun lambat laun mulai membaik. Dia pun kini sudah terlihat sedikit bahagia,meski tak seperti Mira yng ku kenal. Kami pun sering bertemu untuk sekedar bertukaran pikiran tentang universitas yang akan kami pilih sebagai tempat kami menimba ilmu nantinya.
Tak terasa,kini aku dan Mira seorang mahasiswa. Tapi aku merasa MIra semakin lama semakin menjauhi ku.
Dia semakin berubah,semakin jauh dengan Mira yang dulu.
Dia pun sekarang lebih memilih menghabiskan waktunya dengan teman-teman barunya,dibanding dengan ku.
Pernah sekali waktu aku melihanya berjalan dengan seorang pria,hanya berduaan.
Aku mulai berpikir kalau aku mulai tak dianggap oleh Mira.
Belakangan ini pun kami semakin sering bertengkar hebat.
Hingga habis sudah kesabaran ku.
Aku memutuskan untuk menyudahi hubungan kami.
Namun aku tetap saja kepikiran soal dia.
Kini dia sudah jarang berkunjung. Bahkan untuk membalas chat ku pun dia tak mau.
Aku seakan tak pernah hadir dalam kehidupannya.
Padahal aku sebenarnya masih sangat mencintai dia.
Entah dengan apa aku bisa menggambarkan besarnya cinta ku terhadap nya.
Sampai di suatu malam yang kelam,aku sampai pada titik dimana aku kembali mengeluarkan pandangan itu. Kini aku dipenuhi aura haus darah yang harusnya bisa ku bendung bila bersama Mira.
Aku pergi ke rumah Mirah dengan sebilah pisau dalam tas ku.
Ku pikir Mira tak akan membukakan pintu rumahnya lagi untukku.
Ternyata Mira masih mepersilahkan aku masuk ke rumah mewahnya.
Ibunya masih ramah terhadap ku,tapi Mira tidak.
Maka lengkaplah syarat untuk aku mengeluarkan bilah pisau yang ada di tas ku.
Aku pergi ke dapur untuk menjalankan langkah pertama ku,dengan tas yang tetap ku sandang.
Saat di dapur,aku menghantarkan Ibu Mira ke surga. Tempat tenang yang cocok untuk dia tanpa membuat dia menderita.
Aku hanya menyayat lehernya hingga terlepas kepalanya yang berisi banyak pikiran itu.
Aku tak ingin terlalu menyikasa ibu Mira,jadi kurasa memenggal kepalanya sudah cukup.
Selesai dengan langkah pertama,aku kembali ke ruang tamu,untuk kembali pada Mira.
Mira yang kini duduk diam tanpa memperdulikan aku,yang kini lebih sibuk dengan orang lain daripada aku,Mira yang akan ku bantu ke tempat yang sama dengan Ibunya yang baru saja pergi.
Aku ingin sedikit bersenang-senang dengan Mira,jadi aku menunjukkan bilah pisau yang kini ada noda darahnya. Mira hanya terkejut tak dapat mengucap sepatah kata pun.
Aku memulainya dengan melucuti pakaiannya. Setidaknya sebelum dia pergi,biarlah tubuhnya yang indah itu,meski sudah bernoda,dinikmati oleh aku,orang yang sangat mencintai dia.
Mira hanya terdiam saat aku menggerayangi tubuh nya. Ku nikmati puting muda yang masih berwarna merah muda itu. Aku pun melucuti pakaian ku.
Kini aku lebih bernafsu. Tanpa pikir panjang aku pun memasukkan penis perkasa milikku,yang lebih hebat dari mili Arga yang sudah berada di neraka sekarang.
Sungguh ku nikmati tubuh "sang wanita bak bidadari" itu. Ku puaskan semua nafsu ku padanya. Dia hanya pasrah sambil menahan semua rasa sakit yang dia terima.
Desahan pun perlahan keluar dari mulut Mira. Mira yang polos,yang tidak ingin mendengarkan perkataan ku.
Mira yang bodoh karena terlalu ramah dengan semua orang. Mira yang sebentar lagi ku berangkatkan ke surga.
Lebih kurang satu jam aku menikmati tubuh Mira. Kini Mira terkulai lemas. Aku pun mengukir nama ku di tubuh Mira yang sudah terkulai lemas. Aku mengukir tanda cinta ku dengan pisau yang ku bawa tadi.
Setelah mengukir nama ku di tubuh Mira,kini ku sudahi semua penderitaanya. Ku ambil beberapa foto untuk kenang-kenangan,dan ku penggal kepalanya untuk buah tangan ku.
Malam ini,aku menyudahi penderitaan semua orang. Ibu Mira,Mira dan aku sendiri. Kini Mira,wanita yang bisa menuntun ku ke jalan yang benar sudah tiada.
Mira yang harusnya bisa membuat ku tak seperti ini.
Oh Mira. Inilah tanda besarnya cinta ku.
 Semoga kau tenang disana.
Sampai Jumpa Mira....
Uda mau abis nih :v
Selamat menikmati