...terasa deraian angin bertiup di ruangan ini. Padahal suasana diluar angin sedang tidak bertiup.
Kembali sentuhan terasa ditubuh ku. Kini bukan tangan ku menyentuh makhluk,melainkan ada sepasang tangan menghampiri bahu ku.
Terasa hangat,tak seperti sentuhan pertama yang kurasakan sehari lalu. Karena sentuhan lembut itu,tak perlu pikir panjang bagi ku untuk berbalik melihat pemilik sepasang tangan itu.
Ternyata pemilik tangan itu adalah roh cantik yang ku temui sehari lalu. Perubahan dari roh buruk rupa yang penuh kebencian itu.
Kini dia melempar senyum kepada ku. Aku pun membalas senyuman indahnya itu. DIa mulai bercerita tentang dirinya.
Ternyata dia bisa berbicara bahasa manusia. Kini malam hari ku mungkin tak akan sepi lagi. Karena ada roh cantik yang bersedia menemani malam ku.
Hari demi hari pun berlangsung. Setiap malam saat teman-teman ku sudah tertidur,roh cantik itu selalu muncul.
Malam demi malam kami lalui bersama dengan canda dan tawa. Sungguh kehidupan yang menyenangkan. SEmua terasa menyenangkan sampai suatu waktu dia menawarkan hal yang menurut ku gila.
Mungkin kalian juga merasa hal ini gila. Dia mengajak ku untuk bersetubuh. Kalau dia wanita asli,mungkin aku pun sudah melakukannya dari pertama bertemu. Tapi sayangnya dia bukan wanita asli atau manusia,dia hanya roh.
Merasa risih dengan ajakannya ini,aku menolak mentah-mentah ajakannya itu. Mungkin aku seorang pria yang punya hawa nafsu. Tapi aku sama sekali tidak berpikiran untuk melepas keperjakaan ku kepada seorang roh halus (meski roh itu seorang wanita yang cantik).
Mungkin dia kesal dengan penolakan ku hingga dia menunjukkan wujud aslinya kepada ku.
Wujud yang membuat ku merinding,takut sampai bernapas pun sulit. Wujud awal yang ku lihat dari roh ini dan aku mengira bahwa wujud ini tak akan pernah terlihat lagi.
Sungguh sial hdiup ku. Selama ini aku dibutakan oleh parasnya yang molek. Kini aku bertemu dengan wujud yang 180 derajat berbeda dengan wanita menawan yang beberapa saat lalu masih ku lihat.
Kini aku kembali terpaku dan diam seribu bahasa. Mulut ku kembali terkunci. Suara ku pun kembali sulit untuk keluar. Mimpi buruk yang nyata ini kembali terjadi.
Kuku-kuku panjang dari tangan kasar buruk rupa itu kembali muncul,siap untuk menusuk ku. Desahan nafasnya yang berat membuat ku semakin terintimidasi.
Sungguh kejadian yang sampai mati pun aku tidak akan mau mengalaminya. Kembali dia menawarkan permintaannya tadi. Kini dengan 2 pilihan. "Lakukan atau MATI".
Kembali aku memutar otak ku sebisa mungkin. Ku pikirkan segala cara agar aku bisa terbebas dari situasi ini. Setelah berpikir lebih kurang 5 menit,aku akhirnya memutuskan untuk melakukannya.
Daripada keperjakaan,aku lebih memilih nyawa ku. Wujud buruk rupa nan menyeramkan itu kembali sirna berganti denga wujud bak bidadari.
Dengan berat hati aku mulai mengikuti perkataanya untuk tidur di kasur. Ku pejamkan mata ku berharap kalau ini semua hanya mimpi. Semakin lama aku terpenjam,semakin aku merasa mengantuk.
Roh yang kini menyentuh ku perlahan menguras semua energi kehidupan ku. Mungkin kalau tubuh ku lebih lemah dari ini,aku bisa mati.
Tanpa sadar aku pun akhirnya terlelap. Di pagi harinya aku pun.....
No comments:
Post a Comment