Pernahkah kalian berpikir bahwa yang memiliki wajah seperti diri mu bukan hanya diri mu sendiri ?
Ada mitos (atau mungkin fakta) yang mengatakan bahwa ada 7 orang yang memiliki wajah yang sama dengan kita.
Mungkin kalau hanya berwajah mirip atau bahkan sama,kalian atau orang di sekitar kalian masih dapat membedakan mana diri mu dan mana yang bukan diri mu.
Tapi bagaimana bila semuanya sama ? Hingga pesona yang dipancarkan pun seakan berasal dari diri kalian sendiri.
Mungkin hal seperti ini biasa kalian dengar dengan istilah DOPPLEGAENGER.
Ada banyak kisah tentang DOPPLEGAENGER. Ada satu persamaan dari tiap kisah itu,yaitu orang melihat DUPLIKATnya akan mati tak lama setelah pertemuannya dengan DUPLIKATnya itu.
Tapi berbeda dengan teman ku yang bertemu dengan DUPLIKATnya atau mungkin bisa disebut Roh halus yang mencoba menirunya,karena lama setelah kejadian (samapi sekarang) dia masih bersama dengan kami.
Aku pernah mendengar kisah dari teman ku yang bernama Silvia. Dia pernah mengalami kondisi dimana dirinya yang LAIN sempat mencoba mengambil alih posisinya.
Kenapa dikatakan hampir ? karena Duplikat dirinya itu hanya melakukannya dalam jangka waktu yang tidak panjang.
Begini ceritanya.
Pada suatu pagi yang cerah,waktu dimana tiap perempuan baik sudah mulai mempersiapkan dirinya untuk memulai hari.
Silvia,teman ku ini,tinggal di sebuah kontrakan yang berisi perempuan semua dengan kamar mandi yang terbatas membuat Silvia harus berebut untuk bisa masuk kedalamnya.
Beruntung pada pagi itu dia bangun lebih dulu dari yang lain dan dapat menikmati kamar mandi lebih dulu.
Semua berjalan normal diawal,hingga disaat dia hampir menyelesaikan ritualnya di kamar mandi ada yang mengetuk pintu.
"Ada orang didalam ?",begitu bunyi suara yang memanggil Silvia dari luar kamar mandi. Entah apa yang sedang dipikirkan Silvia,dia tidak menjawab suara tadi.
Setelah tak dijawab,orang yang memanggil tersebut berhenti memaanggil dan duduk di tangga yang berada di sebelah kamar mandi.
Silvia melanjutkan ritualnya dengan tenang,tanpa tahu apa yang sedang terjadi diluar.
Orang yang duduk di tangga tersebut melihat Duplikat Silvia. Dengan wajah sama,postur tubuh sama,dan karisma yang sama yang terpancar dari Silvia.
Namun Duplikat ini enggan bersuara ketika dipanggil,persis seperti yang dilakukan Silvia yang waktu itu sedang berada di kamar mandi.
"Hei kak,mau kemana ?",kata orang yang tadi baru saja memanggil Silvia yang asli yang berada di kamar mandi.
Si Duplikat itu hanya memandang si pemanggil dan lalu menundukkan kepala sambil terus berjalan keluar.
Karena kejadian tersebut kedua kalinya di awal hari si pemanggil tidak dihiraukan,timbullah perasaan jengkel dalam hatinya.
Dia memutuskan untuk melabrak si Duplikat itu yang di pikir si pemanggil adalah Silvia asli.
Namun dia mengurungkan niatnya karena mengingat kembali bahwa Silvia tidak mungkin melakukan hal tersebut tanpa sebab.
Karena penasaran,si pemanggil tadi mencoba untuk mengikuti si Duplikat. Dan kembali hal ganjil yang didapatinya.
Si Duplikat memandang sekolah yang berada di depan rumah yang mereka kontrak itu. Pandangan kosong yang menyembunyikan sejuta arti bagi orang yang melihatnya.
Entah apa yang dipirkan si Duplikat itu dengna melakukan hal tersebut,tapi hal itu berhasil membuat pandangan si pemanggil berubah sedikit terhadap Silvia.
Si pemanggil yang mulai takut dengan tindak-tanduk orang yang dipercayainya sebagai Silvia memutuskan untuk kembali ke kamar dan mengurungkan niatnya untuk pergi ke kamar mandi.
Saat hendak ke kamar,si pemanggil bertemu dengna Silvia yang asli dengan handuk terkalung di lehernya.
"Kak,sombong kali ya. Masa' tadi dipanggil cuma liat abis itu pergi keluar. Ada maslaah ya kak",tanya si Pemnaggil.
"Cuma liat ? Aku aja lagi di kamar mandi,gimana mau liat kau. Tadi ga ku jawab karena lagi mandi",balas Silvia.
Mendengar jawaban itu si pemanggil merasa ditipu dan mencoba berargumen. "Tadi aku liat kakak keluar kok,sambil liatan sekolah XX,mau bohong lagi"
Mendengar hal itu,merindinglah Silvia. Dia yang tidak tahu-menau tentang hal itu dapat menggambarkan semua kejadian tersebut dalam pikirannya.
Karena mulai takut dan merasa dibohongi akhirnya Silvia mencoba membenarkan kalau dia dari kamar mandi,terbukti dari handuk yang terkalung di tubuhnya.
Si pemanggil pun percaya,karena seingat dia,orang yang dianggapnya Silvia tadi mengenakan pakaian yang berbeda dengan yang dikenakan Silvia yang asli yang ditemuinya sekarang.
Mereka akhirnya meeringkuk di kamar yang sama karena masih takut mengingat kejadian yang baru saja mereka bincangkan.
Sampai sekarang hal tersebut masih menjadi misteri diantara mereka dan orang lain yang ada di tempat itu.
Begitulah kisahnya,semoga saja hal itu terjadi pada ku juga,karena aku juga ingin merasakan hal yang sama hahahahahaha
Tersedia cerita creepy,untuk penikmat cerita creepy dimanapun Cerita asli buatan sendiri Semoga terhibur :v
Iklan
Sunday, 16 October 2016
Monday, 25 July 2016
Tuesday, 19 July 2016
-SELINGAN (2)-
SELAMAT MENIKMATI :v
Monday, 18 July 2016
-SELINGAN (1)-
Monday, 11 July 2016
-SENTUHAN (Part 3)-
...terasa deraian angin bertiup di ruangan ini. Padahal suasana diluar angin sedang tidak bertiup.
Kembali sentuhan terasa ditubuh ku. Kini bukan tangan ku menyentuh makhluk,melainkan ada sepasang tangan menghampiri bahu ku.
Terasa hangat,tak seperti sentuhan pertama yang kurasakan sehari lalu. Karena sentuhan lembut itu,tak perlu pikir panjang bagi ku untuk berbalik melihat pemilik sepasang tangan itu.
Ternyata pemilik tangan itu adalah roh cantik yang ku temui sehari lalu. Perubahan dari roh buruk rupa yang penuh kebencian itu.
Kini dia melempar senyum kepada ku. Aku pun membalas senyuman indahnya itu. DIa mulai bercerita tentang dirinya.
Ternyata dia bisa berbicara bahasa manusia. Kini malam hari ku mungkin tak akan sepi lagi. Karena ada roh cantik yang bersedia menemani malam ku.
Hari demi hari pun berlangsung. Setiap malam saat teman-teman ku sudah tertidur,roh cantik itu selalu muncul.
Malam demi malam kami lalui bersama dengan canda dan tawa. Sungguh kehidupan yang menyenangkan. SEmua terasa menyenangkan sampai suatu waktu dia menawarkan hal yang menurut ku gila.
Mungkin kalian juga merasa hal ini gila. Dia mengajak ku untuk bersetubuh. Kalau dia wanita asli,mungkin aku pun sudah melakukannya dari pertama bertemu. Tapi sayangnya dia bukan wanita asli atau manusia,dia hanya roh.
Merasa risih dengan ajakannya ini,aku menolak mentah-mentah ajakannya itu. Mungkin aku seorang pria yang punya hawa nafsu. Tapi aku sama sekali tidak berpikiran untuk melepas keperjakaan ku kepada seorang roh halus (meski roh itu seorang wanita yang cantik).
Mungkin dia kesal dengan penolakan ku hingga dia menunjukkan wujud aslinya kepada ku.
Wujud yang membuat ku merinding,takut sampai bernapas pun sulit. Wujud awal yang ku lihat dari roh ini dan aku mengira bahwa wujud ini tak akan pernah terlihat lagi.
Sungguh sial hdiup ku. Selama ini aku dibutakan oleh parasnya yang molek. Kini aku bertemu dengan wujud yang 180 derajat berbeda dengan wanita menawan yang beberapa saat lalu masih ku lihat.
Kini aku kembali terpaku dan diam seribu bahasa. Mulut ku kembali terkunci. Suara ku pun kembali sulit untuk keluar. Mimpi buruk yang nyata ini kembali terjadi.
Kuku-kuku panjang dari tangan kasar buruk rupa itu kembali muncul,siap untuk menusuk ku. Desahan nafasnya yang berat membuat ku semakin terintimidasi.
Sungguh kejadian yang sampai mati pun aku tidak akan mau mengalaminya. Kembali dia menawarkan permintaannya tadi. Kini dengan 2 pilihan. "Lakukan atau MATI".
Kembali aku memutar otak ku sebisa mungkin. Ku pikirkan segala cara agar aku bisa terbebas dari situasi ini. Setelah berpikir lebih kurang 5 menit,aku akhirnya memutuskan untuk melakukannya.
Daripada keperjakaan,aku lebih memilih nyawa ku. Wujud buruk rupa nan menyeramkan itu kembali sirna berganti denga wujud bak bidadari.
Dengan berat hati aku mulai mengikuti perkataanya untuk tidur di kasur. Ku pejamkan mata ku berharap kalau ini semua hanya mimpi. Semakin lama aku terpenjam,semakin aku merasa mengantuk.
Roh yang kini menyentuh ku perlahan menguras semua energi kehidupan ku. Mungkin kalau tubuh ku lebih lemah dari ini,aku bisa mati.
Tanpa sadar aku pun akhirnya terlelap. Di pagi harinya aku pun.....
Kembali sentuhan terasa ditubuh ku. Kini bukan tangan ku menyentuh makhluk,melainkan ada sepasang tangan menghampiri bahu ku.
Terasa hangat,tak seperti sentuhan pertama yang kurasakan sehari lalu. Karena sentuhan lembut itu,tak perlu pikir panjang bagi ku untuk berbalik melihat pemilik sepasang tangan itu.
Ternyata pemilik tangan itu adalah roh cantik yang ku temui sehari lalu. Perubahan dari roh buruk rupa yang penuh kebencian itu.
Kini dia melempar senyum kepada ku. Aku pun membalas senyuman indahnya itu. DIa mulai bercerita tentang dirinya.
Ternyata dia bisa berbicara bahasa manusia. Kini malam hari ku mungkin tak akan sepi lagi. Karena ada roh cantik yang bersedia menemani malam ku.
Hari demi hari pun berlangsung. Setiap malam saat teman-teman ku sudah tertidur,roh cantik itu selalu muncul.
Malam demi malam kami lalui bersama dengan canda dan tawa. Sungguh kehidupan yang menyenangkan. SEmua terasa menyenangkan sampai suatu waktu dia menawarkan hal yang menurut ku gila.
Mungkin kalian juga merasa hal ini gila. Dia mengajak ku untuk bersetubuh. Kalau dia wanita asli,mungkin aku pun sudah melakukannya dari pertama bertemu. Tapi sayangnya dia bukan wanita asli atau manusia,dia hanya roh.
Merasa risih dengan ajakannya ini,aku menolak mentah-mentah ajakannya itu. Mungkin aku seorang pria yang punya hawa nafsu. Tapi aku sama sekali tidak berpikiran untuk melepas keperjakaan ku kepada seorang roh halus (meski roh itu seorang wanita yang cantik).
Mungkin dia kesal dengan penolakan ku hingga dia menunjukkan wujud aslinya kepada ku.
Wujud yang membuat ku merinding,takut sampai bernapas pun sulit. Wujud awal yang ku lihat dari roh ini dan aku mengira bahwa wujud ini tak akan pernah terlihat lagi.
Sungguh sial hdiup ku. Selama ini aku dibutakan oleh parasnya yang molek. Kini aku bertemu dengan wujud yang 180 derajat berbeda dengan wanita menawan yang beberapa saat lalu masih ku lihat.
Kini aku kembali terpaku dan diam seribu bahasa. Mulut ku kembali terkunci. Suara ku pun kembali sulit untuk keluar. Mimpi buruk yang nyata ini kembali terjadi.
Kuku-kuku panjang dari tangan kasar buruk rupa itu kembali muncul,siap untuk menusuk ku. Desahan nafasnya yang berat membuat ku semakin terintimidasi.
Sungguh kejadian yang sampai mati pun aku tidak akan mau mengalaminya. Kembali dia menawarkan permintaannya tadi. Kini dengan 2 pilihan. "Lakukan atau MATI".
Kembali aku memutar otak ku sebisa mungkin. Ku pikirkan segala cara agar aku bisa terbebas dari situasi ini. Setelah berpikir lebih kurang 5 menit,aku akhirnya memutuskan untuk melakukannya.
Daripada keperjakaan,aku lebih memilih nyawa ku. Wujud buruk rupa nan menyeramkan itu kembali sirna berganti denga wujud bak bidadari.
Dengan berat hati aku mulai mengikuti perkataanya untuk tidur di kasur. Ku pejamkan mata ku berharap kalau ini semua hanya mimpi. Semakin lama aku terpenjam,semakin aku merasa mengantuk.
Roh yang kini menyentuh ku perlahan menguras semua energi kehidupan ku. Mungkin kalau tubuh ku lebih lemah dari ini,aku bisa mati.
Tanpa sadar aku pun akhirnya terlelap. Di pagi harinya aku pun.....
Wednesday, 6 July 2016
-SENTUHAN (Part 2)-
...Rasa takut mulai memenuhi pikiran ku. Sulit bagi ku untuk berfikir,bertindak,bahkan bernafas pun sulit.
Wajahnya membuat ku mematung dalam diam. Ingin rasanya memanggila teman-teman ku,namun suara ku seakan tak ingin keluar.
Aku terpaksa diam dalam diam sambil memandangi wajahnya yang hancur itu.
Semakin ku pandangi wajahnya,semakin kurasa rasa tenang dalam hati ku.
Hampa,sunyi,damai. Itulah perasaan yang kurasakan saat aku tenggelam dalam tatapan mata merahnya itu.
Kini semua perasaannya tersampaikan. Aku bisa melihat jauh ke dalam "DIA" dan seakan juga merasakan apa yang dia rasakan.
Kini tangannya yang awalnnya terasa kasar dikulit ku perlahan berubah menjadi lembut. Sentuhan itu seakan memberi aku alsan untuk menjalani hidup.
Wajahnya yang tak beraturan perlahan berubah menjelma menjadi seorang wanita paruh baya yang cantik nan molek.
Aku tak bisa berkomentar akan apa yang terjadi. Seakan mulut ku terbungkam oleh perubahan 180 derajat yang baru saja disaksikan oleh kedua mata ku.
Tanpa terasa senyum kini melebar di wajah ku. Aku langsung melupakan seorang makhluk buruk rupa yang baru saja ku lihat.
Aku lebih fokus terhadap seorang wanita cantik yang kini berada di depan ku.
Setelah ku beri senyuman lebar,kini dia menghilang bagai tertiup angin. Sekarang kamar ku kembali kosong.
Seakan mimpi yang baru saja terjadi,tapi aku tau kalau aku sebenarnya masih bangun.
Ku lanjutkan kerjaan ku di depan laptop setelah selesai minum. Setelah selesai dengan pekerjaan ku,aku pun mengistirahatkan tubuh agar bisa berkatifitas besok.
Meski sedang dalam masa liburan,tetap saja ada kerjaan yang harus diselesaikan. Aku pun tidur seperti biasa tanpa ada gangguan.
Keesokan harinya,aku mulai beraktifitas mulai siang,karena aku baru bangun di siang hari.
Sampai tiba malam hari,masa dimana aku kembali sendiri di kamar dengan suasa hening di rumah. Teman-teman ku seperti biasa,mereka tidur lebih dulu,meninggalkan aku sendiri dalam kesunyian tempat ini.
Saat aku menghela nafas panjang di depan layar laptop ku,tiba-tiba saja.....
Wajahnya membuat ku mematung dalam diam. Ingin rasanya memanggila teman-teman ku,namun suara ku seakan tak ingin keluar.
Aku terpaksa diam dalam diam sambil memandangi wajahnya yang hancur itu.
Semakin ku pandangi wajahnya,semakin kurasa rasa tenang dalam hati ku.
Hampa,sunyi,damai. Itulah perasaan yang kurasakan saat aku tenggelam dalam tatapan mata merahnya itu.
Kini semua perasaannya tersampaikan. Aku bisa melihat jauh ke dalam "DIA" dan seakan juga merasakan apa yang dia rasakan.
Kini tangannya yang awalnnya terasa kasar dikulit ku perlahan berubah menjadi lembut. Sentuhan itu seakan memberi aku alsan untuk menjalani hidup.
Wajahnya yang tak beraturan perlahan berubah menjelma menjadi seorang wanita paruh baya yang cantik nan molek.
Aku tak bisa berkomentar akan apa yang terjadi. Seakan mulut ku terbungkam oleh perubahan 180 derajat yang baru saja disaksikan oleh kedua mata ku.
Tanpa terasa senyum kini melebar di wajah ku. Aku langsung melupakan seorang makhluk buruk rupa yang baru saja ku lihat.
Aku lebih fokus terhadap seorang wanita cantik yang kini berada di depan ku.
Setelah ku beri senyuman lebar,kini dia menghilang bagai tertiup angin. Sekarang kamar ku kembali kosong.
Seakan mimpi yang baru saja terjadi,tapi aku tau kalau aku sebenarnya masih bangun.
Ku lanjutkan kerjaan ku di depan laptop setelah selesai minum. Setelah selesai dengan pekerjaan ku,aku pun mengistirahatkan tubuh agar bisa berkatifitas besok.
Meski sedang dalam masa liburan,tetap saja ada kerjaan yang harus diselesaikan. Aku pun tidur seperti biasa tanpa ada gangguan.
Keesokan harinya,aku mulai beraktifitas mulai siang,karena aku baru bangun di siang hari.
Sampai tiba malam hari,masa dimana aku kembali sendiri di kamar dengan suasa hening di rumah. Teman-teman ku seperti biasa,mereka tidur lebih dulu,meninggalkan aku sendiri dalam kesunyian tempat ini.
Saat aku menghela nafas panjang di depan layar laptop ku,tiba-tiba saja.....
Tuesday, 5 July 2016
-SENTUHAN (Part 1)-
Pernah kalian merasa aneh dengan sentuhan ?
kontak fisik yang terjadi dengan lembut,yang dapat menggetarkan jiwa dan raga.
Mungkin banyak diantara kita yang senang akan sentuhan,apalagi didapat dari orang yang kita suka atau sayang.
Lewat sentuhan terkadang perasaan pun bisa tersalurkan.
Bagi kalian yang tidak percaya,akan ku ceritakan sedikit pengalaman ku.
Mungkin setelah membaca ini,kalian langsung ingin bersentuhan untuk membuktikannya.
Begini ceritanya.
Aku seorang mahasiswa,tinggal disebuah rumah bersama dua teman ku.
Teman ku selalu tidur lebih dulu dibanding aku.
Aku juga suka minum minunan kemasan untuk menemanii malam ku.
Pernah disuatu malam yang sunyi,dengan hanya suara ketikkan keyboard laptop ku yang terdengar.
Karena merasa haus,aku mencoba meraih minuman ku yang ku letakkan di meja yang berada di belakang ku.
Karena tengah fokus dengan pekerjaan ku di laptop,jadi aku tidak memalingkan wajah dari layar laptop ku sambil tangan ku mencari-cari botol minuman.
Saat aku memegang botol minuman itu,tiba-tiba terasa sebuah sentuhan lembut namun dengan permukaan kasar.
Seketika aku bergidik ngeri. Bagaimana tidak,aku seorang diri di kamar dengan pintu kamar yang tertutup,tiba-tiba ada sesuatu yang kasar memberi sentuhan lembut.
Sentuhannya itu seakan mengajak ku untuk memutar kepala melihatnya. Awalnya memang begitu. Perasaan kosong tersampaikan lewat sentuhan itu.
Namun tiba-tiba,dia "SESUATU" itu menggenggam tangan ku. Kini aku tau niatnya. Perasaan marah,kesal terasa lewat sentuhan itu.
Ternyata "SESUATU" itu adalah sebuah tangan,karena aku kini merasakan seprti ada lima jari yang terasa agak kasar melingkar ditangan ku.
Dengan berat hati ku kumpul kan niat ku untuk memutarbalik kepala ku,untuk melihat sosok pemilik tangan ini.
Ku putar kepala perlahan,sedikit demi sedikit,hingga terlihatlah sudah sosok pemilik tangan kasar itu.
Sosok hitam legam dengan luka bakar dimana-mana,rambut panjang kering yang tak terurus.mata merah seakan melotot dan mulut yang terbuka lebar seakan siap menerkam.
Ternyata kuku tangannya panjang dan runc
ing. Dia bisa meninggalkan bekas bila menusukku menggunakan kuku-kukunya itu.
Seketika aku diam dihadapannya. Dengan tubuh gemetar,keringat bercucuran,air mata yang tak sengaja mengalir di pipi. Perasaan ku kini bercampur aduk.
Perlahan ku tarik tangan ku,namun genggamannya terlalu erat sampai tak bisa dilepaskan.
Aku mulai merapal doa,ku pikir dia akan pergi mendengar doa ku. Namun semua tak sesuai rencana.
Dia masih saja diam tanpa ada reaksi.....
Part lagi nih :v
kontak fisik yang terjadi dengan lembut,yang dapat menggetarkan jiwa dan raga.
Mungkin banyak diantara kita yang senang akan sentuhan,apalagi didapat dari orang yang kita suka atau sayang.
Lewat sentuhan terkadang perasaan pun bisa tersalurkan.
Bagi kalian yang tidak percaya,akan ku ceritakan sedikit pengalaman ku.
Mungkin setelah membaca ini,kalian langsung ingin bersentuhan untuk membuktikannya.
Begini ceritanya.
Aku seorang mahasiswa,tinggal disebuah rumah bersama dua teman ku.
Teman ku selalu tidur lebih dulu dibanding aku.
Aku juga suka minum minunan kemasan untuk menemanii malam ku.
Pernah disuatu malam yang sunyi,dengan hanya suara ketikkan keyboard laptop ku yang terdengar.
Karena merasa haus,aku mencoba meraih minuman ku yang ku letakkan di meja yang berada di belakang ku.
Karena tengah fokus dengan pekerjaan ku di laptop,jadi aku tidak memalingkan wajah dari layar laptop ku sambil tangan ku mencari-cari botol minuman.
Saat aku memegang botol minuman itu,tiba-tiba terasa sebuah sentuhan lembut namun dengan permukaan kasar.
Seketika aku bergidik ngeri. Bagaimana tidak,aku seorang diri di kamar dengan pintu kamar yang tertutup,tiba-tiba ada sesuatu yang kasar memberi sentuhan lembut.
Sentuhannya itu seakan mengajak ku untuk memutar kepala melihatnya. Awalnya memang begitu. Perasaan kosong tersampaikan lewat sentuhan itu.
Namun tiba-tiba,dia "SESUATU" itu menggenggam tangan ku. Kini aku tau niatnya. Perasaan marah,kesal terasa lewat sentuhan itu.
Ternyata "SESUATU" itu adalah sebuah tangan,karena aku kini merasakan seprti ada lima jari yang terasa agak kasar melingkar ditangan ku.
Dengan berat hati ku kumpul kan niat ku untuk memutarbalik kepala ku,untuk melihat sosok pemilik tangan ini.
Ku putar kepala perlahan,sedikit demi sedikit,hingga terlihatlah sudah sosok pemilik tangan kasar itu.
Sosok hitam legam dengan luka bakar dimana-mana,rambut panjang kering yang tak terurus.mata merah seakan melotot dan mulut yang terbuka lebar seakan siap menerkam.
Ternyata kuku tangannya panjang dan runc
ing. Dia bisa meninggalkan bekas bila menusukku menggunakan kuku-kukunya itu.
Seketika aku diam dihadapannya. Dengan tubuh gemetar,keringat bercucuran,air mata yang tak sengaja mengalir di pipi. Perasaan ku kini bercampur aduk.
Perlahan ku tarik tangan ku,namun genggamannya terlalu erat sampai tak bisa dilepaskan.
Aku mulai merapal doa,ku pikir dia akan pergi mendengar doa ku. Namun semua tak sesuai rencana.
Dia masih saja diam tanpa ada reaksi.....
Part lagi nih :v
-TATAPAN-
Ada orang bilang,"bila kau tiba-tiba terbangun sewaktu tidur,mungkin ada yang sedang memperhatikan mu".
Mungkin banyak diantara kalian yang tidak percaya akan hal ini.
Awalnya aku pun tak percaya,namun akan ku ceritakan sedikit pengalaman ku yang membuat aku percaya perkataan itu.
Bulan ini aku tinggal sendiri dikontrakan ku. Alasannya tak lain karena teman-teman ku sedang pergi ke tempat orang tua mereka masing-masing.
Alasan aku tak melakukan hal yang sama seperti mereka,karena aku masih punya banyak hal yang ku urus disini.
Aku setiap harinya memastikan pintu rumah terkunci rapat.
Namun beberapa hari belakangan,aku sering terbangun dari tidur ku.
Biasanya alasannya karena ingin buang air,tapi kali ini berbeda.
Ketika aku terbangun,tak ada hal yang ingin ku lakukan.
Hal itu berulang-ulang terjadi dalam beberapa hari.
Hingga akhirnya,ketika subuh tiba,aku tak sengaja terbangun lagi.
Hal pertama yang ku dapati adalah bayangan hitam di pintu kamar yang padahal sudah ku kunci.
Beberapa saat ku perhatikan dia,sepertinya dia bukan manusia.
Tak lama aku mempehatikan dia,perlahan tapi pasti dia menghilang,seperti tertiup angin,padahal sedikit pun angin tak ada bertiup.
Keesokan harinya hal itu terjadi lagi.
Karena penasaran ingin mengungkap siapa sosok itu sebenarnya,ku niatkan untuk tidak langsung membuka mata ketika aku terbangun lagi.
Dan beruntungnya,keesokan harinya lagi,aku terbangun lagi.
Kini ku urungkan niat untuk membuka mata terlalu lebar.
Sial bukan main,apa yang ku dapati adalah hal yang sama sekali tak terpikirkan oleh ku.
Saat aku mengintip,aku melihat sepasang lingkaran di bayangan hitam itu yang mirip mata.
Aku yang kaget melihat hal itu sontak membukamata selebar mungkin,efek rasa tidak percaya.
Tapi apa boleh buat,dia hilang lagi,seperti biasa.
Beberapa hari ku lakukan kegiatan mengintip itu,dan setiap hari juga ku dapati bahwa sepasang lingkaran merah terarah pada ku seakan memandang penuh benci.
Kini aku sulit untuk terlelap,memikirkan alsan mengapa aku dipandang dengan tatapan penuh benci.
Aku mengingat semua hal yang pernah ku lakukan dan akhirnya aku menemukan jawaban tentang hal itu.
Aku pernah tak sengaja membunuh teman ku,dan melarikan diri. Sebelum menghembuskan nafas terakhir,dai mengucapkan sumpah seakan mengutuk ku.
"Kau tak akan pernah bisa lari dari ku. Kau akan terima balasan atas dosa yang telah kau perbuat".
Kurang lebih seperti itulah berbunyi sumpah itu.Mungkin bayangan hitam itu sosok teman ku.
Sekarang aku bisa tidur dengan lelap meski akan terbangun dini hari.
Tapi kenapa dia baru datang akhir-akhir ini ya ?
Apa karena aku membunuh keluarganya bulan lalu,seminggu setelah dia pergi ?
Hanya dialah yang tau jawaban akan hal itu.
Coba cari tatapan yang terarah pada mu ketika kau terbangun. Mungkin kau pernah melakukan dan mengalami hal yang sama seperti ku hal yang sama seperti ku
Mungkin banyak diantara kalian yang tidak percaya akan hal ini.
Awalnya aku pun tak percaya,namun akan ku ceritakan sedikit pengalaman ku yang membuat aku percaya perkataan itu.
Bulan ini aku tinggal sendiri dikontrakan ku. Alasannya tak lain karena teman-teman ku sedang pergi ke tempat orang tua mereka masing-masing.
Alasan aku tak melakukan hal yang sama seperti mereka,karena aku masih punya banyak hal yang ku urus disini.
Aku setiap harinya memastikan pintu rumah terkunci rapat.
Namun beberapa hari belakangan,aku sering terbangun dari tidur ku.
Biasanya alasannya karena ingin buang air,tapi kali ini berbeda.
Ketika aku terbangun,tak ada hal yang ingin ku lakukan.
Hal itu berulang-ulang terjadi dalam beberapa hari.
Hingga akhirnya,ketika subuh tiba,aku tak sengaja terbangun lagi.
Hal pertama yang ku dapati adalah bayangan hitam di pintu kamar yang padahal sudah ku kunci.
Beberapa saat ku perhatikan dia,sepertinya dia bukan manusia.
Tak lama aku mempehatikan dia,perlahan tapi pasti dia menghilang,seperti tertiup angin,padahal sedikit pun angin tak ada bertiup.
Keesokan harinya hal itu terjadi lagi.
Karena penasaran ingin mengungkap siapa sosok itu sebenarnya,ku niatkan untuk tidak langsung membuka mata ketika aku terbangun lagi.
Dan beruntungnya,keesokan harinya lagi,aku terbangun lagi.
Kini ku urungkan niat untuk membuka mata terlalu lebar.
Sial bukan main,apa yang ku dapati adalah hal yang sama sekali tak terpikirkan oleh ku.
Saat aku mengintip,aku melihat sepasang lingkaran di bayangan hitam itu yang mirip mata.
Aku yang kaget melihat hal itu sontak membukamata selebar mungkin,efek rasa tidak percaya.
Tapi apa boleh buat,dia hilang lagi,seperti biasa.
Beberapa hari ku lakukan kegiatan mengintip itu,dan setiap hari juga ku dapati bahwa sepasang lingkaran merah terarah pada ku seakan memandang penuh benci.
Kini aku sulit untuk terlelap,memikirkan alsan mengapa aku dipandang dengan tatapan penuh benci.
Aku mengingat semua hal yang pernah ku lakukan dan akhirnya aku menemukan jawaban tentang hal itu.
Aku pernah tak sengaja membunuh teman ku,dan melarikan diri. Sebelum menghembuskan nafas terakhir,dai mengucapkan sumpah seakan mengutuk ku.
"Kau tak akan pernah bisa lari dari ku. Kau akan terima balasan atas dosa yang telah kau perbuat".
Kurang lebih seperti itulah berbunyi sumpah itu.Mungkin bayangan hitam itu sosok teman ku.
Sekarang aku bisa tidur dengan lelap meski akan terbangun dini hari.
Tapi kenapa dia baru datang akhir-akhir ini ya ?
Apa karena aku membunuh keluarganya bulan lalu,seminggu setelah dia pergi ?
Hanya dialah yang tau jawaban akan hal itu.
Coba cari tatapan yang terarah pada mu ketika kau terbangun. Mungkin kau pernah melakukan dan mengalami hal yang sama seperti ku hal yang sama seperti ku
Sunday, 3 July 2016
-KISAH CINTA YANG KELAM (END)-
Sesudah mengatasi semua masalah yang pernha terjadi pada keluarga Mira,aku pulang ke rumah. Aku juga membawa pulpen keemasan,benda penting dalam hidup Mira,dan kepala Mira juga.
Semua kusimpan di tas ku dan kembali ke rumah.
Aku masuk ke kamar dengan perasaan lega dan menutup mata.
Keesokan harinya,para opsir datang lagi. Kini ayah ku mengatakan pada mereka kalau aku tidak di rumah. Aku tau ini adalah buah perbuatan ku kemarin malam.
Aku pun tahu kalau ayah akan menepati janjinya,mengantar ku bersama dengan arwah Mira.
Aku di kamar menyiapkan barang-barang untuk ku bawa pergi dari rumah.
Seperti dugaan ku ayah masuk ke kamar ku dengan membawa palu besar. Entah darimana dia mendapatkan palu besar itu.
Aku melempar pisau yang ku pakai untu kmenghantarkan keluarga Mira ke kepala ayah ku.
Dia jatuh tersungkur dilantai.
Ku ambil palu besar dan memukulkannya ke kepala ayah ku agar pisau tadi masuk lebih dalam,sembari berkata "Maaf ayah,aku masih ingin hidup".
Setelah itu aku berkemas dan membawa barang-barng ku pergi. Aku pamit pada ibu dan mengatakan bahwa aku tak akan kembali lagi.
Sejak saat itu aku menjadi nomaden dan terus membunuh agar bisa hidup.
Sungguh kisah yang kelam. Kisah kelam tentang percintaan ku dengan wanita yang akan menjadi cinta pertama dan terakhir ku.
Waktu tak menentukan ikatan yang bisa dibentuk antara dua insan.
Terbukti dari ikatan yang sudah terbentuk antara aku dengan seorang wanita yang kini bahkan kematian pun tak dapat mengubah perasaan ku terhadapnya.
Wanita yang dapat mengubah kebiasaan buruk ku yang sangat buruk sampai tak ada satupun manusia yang berani dekat dengan ku selain wanita yang kini sudah meninggalkan ku.
Kami bertemu 2 bulan yang lalu dan kini dia sudah tenang di tempat yang mereka sebut surga,dimana segala bentuk kebahagiaan ada disana.
Buktinya,kini aku dan Mira tak terpisahkan. Aku selalu membawa kepala Mira dan pulpen nya kemana pun aku pergi.
Sungguh ikatan yang sangat kuat. Yang terbaik adalah tetap menjadi diri mu dan jangan pernah tergoda dengan Cinta.
Uda abis,yey :v
Besok diusahakan update cerita seperti biasa
Semua kusimpan di tas ku dan kembali ke rumah.
Aku masuk ke kamar dengan perasaan lega dan menutup mata.
Keesokan harinya,para opsir datang lagi. Kini ayah ku mengatakan pada mereka kalau aku tidak di rumah. Aku tau ini adalah buah perbuatan ku kemarin malam.
Aku pun tahu kalau ayah akan menepati janjinya,mengantar ku bersama dengan arwah Mira.
Aku di kamar menyiapkan barang-barang untuk ku bawa pergi dari rumah.
Seperti dugaan ku ayah masuk ke kamar ku dengan membawa palu besar. Entah darimana dia mendapatkan palu besar itu.
Aku melempar pisau yang ku pakai untu kmenghantarkan keluarga Mira ke kepala ayah ku.
Dia jatuh tersungkur dilantai.
Ku ambil palu besar dan memukulkannya ke kepala ayah ku agar pisau tadi masuk lebih dalam,sembari berkata "Maaf ayah,aku masih ingin hidup".
Setelah itu aku berkemas dan membawa barang-barng ku pergi. Aku pamit pada ibu dan mengatakan bahwa aku tak akan kembali lagi.
Sejak saat itu aku menjadi nomaden dan terus membunuh agar bisa hidup.
Sungguh kisah yang kelam. Kisah kelam tentang percintaan ku dengan wanita yang akan menjadi cinta pertama dan terakhir ku.
Waktu tak menentukan ikatan yang bisa dibentuk antara dua insan.
Terbukti dari ikatan yang sudah terbentuk antara aku dengan seorang wanita yang kini bahkan kematian pun tak dapat mengubah perasaan ku terhadapnya.
Wanita yang dapat mengubah kebiasaan buruk ku yang sangat buruk sampai tak ada satupun manusia yang berani dekat dengan ku selain wanita yang kini sudah meninggalkan ku.
Kami bertemu 2 bulan yang lalu dan kini dia sudah tenang di tempat yang mereka sebut surga,dimana segala bentuk kebahagiaan ada disana.
Buktinya,kini aku dan Mira tak terpisahkan. Aku selalu membawa kepala Mira dan pulpen nya kemana pun aku pergi.
Sungguh ikatan yang sangat kuat. Yang terbaik adalah tetap menjadi diri mu dan jangan pernah tergoda dengan Cinta.
Uda abis,yey :v
Besok diusahakan update cerita seperti biasa
Saturday, 2 July 2016
-KISAH CINTA YANG KELAM (PART 6)-
Keesokan harinya,karena sekolah sudah usai,aku punya waktu membawa Mira jalan-jalan sembari melupakan apa yang baru dilihatnya kemarin.
Kini Mira sudah berubah. Tak lagi penuh senyuman,tak lagi penuh tanya dan canda tawa,dan tak lagi terlihat bak bidadari.
Semua sirna direnggut oleh teman ku Arga yang kini sudah ku hantarkan ke neraka,tempat orang-orang seperti dia akhirnya bersemayan.
Aku segera lebih agresif dari biasanya. Lebih banyak melontarkan pertanyaan dan lebih banyak senyum meski semua adalah paksaan.
AKu ingin Mira yang dulu kembali. Aku Mira yang bisa membimbing ku jalan yang lebih baik.
Tapi sepertinya semua usaha ku hari ini sia-sia. Mira lebih banyak hanyut dalam lamunannya dan tetap membeku dalam diam.
Akhirnya kami pulang dengan perjalanan yang canggung dan sunyi. Bahkan lebih parah dari waktu kami pertama bertemu.
Saat aku kembali ke rumah,aku melihat mobil polisi tengah parkir di depan rumah ku,dengan beberapa opsir yang kini berdiri sambil menanyai Orang tua ku.
Saat aku datang hendak memasuki rumah,semua mata tertuju pada ku dengan pandangan kesal dan mengintimidasi.
Ayah ku pun tertunduk lemas,lalu berkata"Bawalah anak itu. Dia yang kalian cari".
Opsir itu pun berlari ke arah ku dan langsung memasang borgol mereka di kedua tangan ku. Aku hanya bisa menyerahkan diri,karena aku tahu kesalahan ku.
Sesampainya di kantor polisi,aku pun mengaku atas semua perbuatan ku dan menceritakan kronologinya kepada opsir yang sekarang berada di depan ku.
Saat aku tengah bercerita,datanglah Mira dengan ibunya. Mira langsung memelukku. KIni aku kembali merasakan kehangatan Mira. Mira memberi pengakuan dan membela ku.
Setelah panjang lebar bernegosiasi,aku pun dibebaskan,karena mereka bilang tindakan ku hanya tindakan pembelaan diri.
Aku pulang bersama MIra dan Ibunya. Aku meminta maaf pada Ibu Mira karena tidak bisa menjaga Mira dengan baik.
Kini wajah sedihlah yang ku dapati dari mereka. Aku pulang dan masuk ke rumah tanpa menyapa kedua orang tua ku yang tengah duduk di ruang tamu sambil membahas tentang sesuatu. Aku tahu pasti hal itu menyangkut diri ku,tapi aku tida peduli dan pergi ke kamar ku.
Saat hendak memejamkan mata,Ayah datang memasuki kamar ku. Tanpa mengetuk,tanpa meminta izin,dia langsung masuk dan dengan suara lantang dia berkata "Sekali lagi kau lakukan hal itu,kau pun akan ku hantar ke neraka bersama arwah orang yang telah kau bunuh".
Setelah itu dia keluar sambil membanting pintu. Masa bodoh dengan himbauan itu,toh aku bisa melawan saat hendak dibunuh.
Kini hari demi hari telah berlalu. Mira pun lambat laun mulai membaik. Dia pun kini sudah terlihat sedikit bahagia,meski tak seperti Mira yng ku kenal. Kami pun sering bertemu untuk sekedar bertukaran pikiran tentang universitas yang akan kami pilih sebagai tempat kami menimba ilmu nantinya.
Tak terasa,kini aku dan Mira seorang mahasiswa. Tapi aku merasa MIra semakin lama semakin menjauhi ku.
Dia semakin berubah,semakin jauh dengan Mira yang dulu.
Dia pun sekarang lebih memilih menghabiskan waktunya dengan teman-teman barunya,dibanding dengan ku.
Pernah sekali waktu aku melihanya berjalan dengan seorang pria,hanya berduaan.
Aku mulai berpikir kalau aku mulai tak dianggap oleh Mira.
Belakangan ini pun kami semakin sering bertengkar hebat.
Hingga habis sudah kesabaran ku.
Aku memutuskan untuk menyudahi hubungan kami.
Namun aku tetap saja kepikiran soal dia.
Kini dia sudah jarang berkunjung. Bahkan untuk membalas chat ku pun dia tak mau.
Aku seakan tak pernah hadir dalam kehidupannya.
Padahal aku sebenarnya masih sangat mencintai dia.
Entah dengan apa aku bisa menggambarkan besarnya cinta ku terhadap nya.
Sampai di suatu malam yang kelam,aku sampai pada titik dimana aku kembali mengeluarkan pandangan itu. Kini aku dipenuhi aura haus darah yang harusnya bisa ku bendung bila bersama Mira.
Aku pergi ke rumah Mirah dengan sebilah pisau dalam tas ku.
Ku pikir Mira tak akan membukakan pintu rumahnya lagi untukku.
Ternyata Mira masih mepersilahkan aku masuk ke rumah mewahnya.
Ibunya masih ramah terhadap ku,tapi Mira tidak.
Maka lengkaplah syarat untuk aku mengeluarkan bilah pisau yang ada di tas ku.
Aku pergi ke dapur untuk menjalankan langkah pertama ku,dengan tas yang tetap ku sandang.
Saat di dapur,aku menghantarkan Ibu Mira ke surga. Tempat tenang yang cocok untuk dia tanpa membuat dia menderita.
Aku hanya menyayat lehernya hingga terlepas kepalanya yang berisi banyak pikiran itu.
Aku tak ingin terlalu menyikasa ibu Mira,jadi kurasa memenggal kepalanya sudah cukup.
Selesai dengan langkah pertama,aku kembali ke ruang tamu,untuk kembali pada Mira.
Mira yang kini duduk diam tanpa memperdulikan aku,yang kini lebih sibuk dengan orang lain daripada aku,Mira yang akan ku bantu ke tempat yang sama dengan Ibunya yang baru saja pergi.
Aku ingin sedikit bersenang-senang dengan Mira,jadi aku menunjukkan bilah pisau yang kini ada noda darahnya. Mira hanya terkejut tak dapat mengucap sepatah kata pun.
Aku memulainya dengan melucuti pakaiannya. Setidaknya sebelum dia pergi,biarlah tubuhnya yang indah itu,meski sudah bernoda,dinikmati oleh aku,orang yang sangat mencintai dia.
Mira hanya terdiam saat aku menggerayangi tubuh nya. Ku nikmati puting muda yang masih berwarna merah muda itu. Aku pun melucuti pakaian ku.
Kini aku lebih bernafsu. Tanpa pikir panjang aku pun memasukkan penis perkasa milikku,yang lebih hebat dari mili Arga yang sudah berada di neraka sekarang.
Sungguh ku nikmati tubuh "sang wanita bak bidadari" itu. Ku puaskan semua nafsu ku padanya. Dia hanya pasrah sambil menahan semua rasa sakit yang dia terima.
Desahan pun perlahan keluar dari mulut Mira. Mira yang polos,yang tidak ingin mendengarkan perkataan ku.
Mira yang bodoh karena terlalu ramah dengan semua orang. Mira yang sebentar lagi ku berangkatkan ke surga.
Lebih kurang satu jam aku menikmati tubuh Mira. Kini Mira terkulai lemas. Aku pun mengukir nama ku di tubuh Mira yang sudah terkulai lemas. Aku mengukir tanda cinta ku dengan pisau yang ku bawa tadi.
Setelah mengukir nama ku di tubuh Mira,kini ku sudahi semua penderitaanya. Ku ambil beberapa foto untuk kenang-kenangan,dan ku penggal kepalanya untuk buah tangan ku.
Malam ini,aku menyudahi penderitaan semua orang. Ibu Mira,Mira dan aku sendiri. Kini Mira,wanita yang bisa menuntun ku ke jalan yang benar sudah tiada.
Mira yang harusnya bisa membuat ku tak seperti ini.
Oh Mira. Inilah tanda besarnya cinta ku.
Semoga kau tenang disana.
Sampai Jumpa Mira....
Uda mau abis nih :v
Selamat menikmati
Kini Mira sudah berubah. Tak lagi penuh senyuman,tak lagi penuh tanya dan canda tawa,dan tak lagi terlihat bak bidadari.
Semua sirna direnggut oleh teman ku Arga yang kini sudah ku hantarkan ke neraka,tempat orang-orang seperti dia akhirnya bersemayan.
Aku segera lebih agresif dari biasanya. Lebih banyak melontarkan pertanyaan dan lebih banyak senyum meski semua adalah paksaan.
AKu ingin Mira yang dulu kembali. Aku Mira yang bisa membimbing ku jalan yang lebih baik.
Tapi sepertinya semua usaha ku hari ini sia-sia. Mira lebih banyak hanyut dalam lamunannya dan tetap membeku dalam diam.
Akhirnya kami pulang dengan perjalanan yang canggung dan sunyi. Bahkan lebih parah dari waktu kami pertama bertemu.
Saat aku kembali ke rumah,aku melihat mobil polisi tengah parkir di depan rumah ku,dengan beberapa opsir yang kini berdiri sambil menanyai Orang tua ku.
Saat aku datang hendak memasuki rumah,semua mata tertuju pada ku dengan pandangan kesal dan mengintimidasi.
Ayah ku pun tertunduk lemas,lalu berkata"Bawalah anak itu. Dia yang kalian cari".
Opsir itu pun berlari ke arah ku dan langsung memasang borgol mereka di kedua tangan ku. Aku hanya bisa menyerahkan diri,karena aku tahu kesalahan ku.
Sesampainya di kantor polisi,aku pun mengaku atas semua perbuatan ku dan menceritakan kronologinya kepada opsir yang sekarang berada di depan ku.
Saat aku tengah bercerita,datanglah Mira dengan ibunya. Mira langsung memelukku. KIni aku kembali merasakan kehangatan Mira. Mira memberi pengakuan dan membela ku.
Setelah panjang lebar bernegosiasi,aku pun dibebaskan,karena mereka bilang tindakan ku hanya tindakan pembelaan diri.
Aku pulang bersama MIra dan Ibunya. Aku meminta maaf pada Ibu Mira karena tidak bisa menjaga Mira dengan baik.
Kini wajah sedihlah yang ku dapati dari mereka. Aku pulang dan masuk ke rumah tanpa menyapa kedua orang tua ku yang tengah duduk di ruang tamu sambil membahas tentang sesuatu. Aku tahu pasti hal itu menyangkut diri ku,tapi aku tida peduli dan pergi ke kamar ku.
Saat hendak memejamkan mata,Ayah datang memasuki kamar ku. Tanpa mengetuk,tanpa meminta izin,dia langsung masuk dan dengan suara lantang dia berkata "Sekali lagi kau lakukan hal itu,kau pun akan ku hantar ke neraka bersama arwah orang yang telah kau bunuh".
Setelah itu dia keluar sambil membanting pintu. Masa bodoh dengan himbauan itu,toh aku bisa melawan saat hendak dibunuh.
Kini hari demi hari telah berlalu. Mira pun lambat laun mulai membaik. Dia pun kini sudah terlihat sedikit bahagia,meski tak seperti Mira yng ku kenal. Kami pun sering bertemu untuk sekedar bertukaran pikiran tentang universitas yang akan kami pilih sebagai tempat kami menimba ilmu nantinya.
Tak terasa,kini aku dan Mira seorang mahasiswa. Tapi aku merasa MIra semakin lama semakin menjauhi ku.
Dia semakin berubah,semakin jauh dengan Mira yang dulu.
Dia pun sekarang lebih memilih menghabiskan waktunya dengan teman-teman barunya,dibanding dengan ku.
Pernah sekali waktu aku melihanya berjalan dengan seorang pria,hanya berduaan.
Aku mulai berpikir kalau aku mulai tak dianggap oleh Mira.
Belakangan ini pun kami semakin sering bertengkar hebat.
Hingga habis sudah kesabaran ku.
Aku memutuskan untuk menyudahi hubungan kami.
Namun aku tetap saja kepikiran soal dia.
Kini dia sudah jarang berkunjung. Bahkan untuk membalas chat ku pun dia tak mau.
Aku seakan tak pernah hadir dalam kehidupannya.
Padahal aku sebenarnya masih sangat mencintai dia.
Entah dengan apa aku bisa menggambarkan besarnya cinta ku terhadap nya.
Sampai di suatu malam yang kelam,aku sampai pada titik dimana aku kembali mengeluarkan pandangan itu. Kini aku dipenuhi aura haus darah yang harusnya bisa ku bendung bila bersama Mira.
Aku pergi ke rumah Mirah dengan sebilah pisau dalam tas ku.
Ku pikir Mira tak akan membukakan pintu rumahnya lagi untukku.
Ternyata Mira masih mepersilahkan aku masuk ke rumah mewahnya.
Ibunya masih ramah terhadap ku,tapi Mira tidak.
Maka lengkaplah syarat untuk aku mengeluarkan bilah pisau yang ada di tas ku.
Aku pergi ke dapur untuk menjalankan langkah pertama ku,dengan tas yang tetap ku sandang.
Saat di dapur,aku menghantarkan Ibu Mira ke surga. Tempat tenang yang cocok untuk dia tanpa membuat dia menderita.
Aku hanya menyayat lehernya hingga terlepas kepalanya yang berisi banyak pikiran itu.
Aku tak ingin terlalu menyikasa ibu Mira,jadi kurasa memenggal kepalanya sudah cukup.
Selesai dengan langkah pertama,aku kembali ke ruang tamu,untuk kembali pada Mira.
Mira yang kini duduk diam tanpa memperdulikan aku,yang kini lebih sibuk dengan orang lain daripada aku,Mira yang akan ku bantu ke tempat yang sama dengan Ibunya yang baru saja pergi.
Aku ingin sedikit bersenang-senang dengan Mira,jadi aku menunjukkan bilah pisau yang kini ada noda darahnya. Mira hanya terkejut tak dapat mengucap sepatah kata pun.
Aku memulainya dengan melucuti pakaiannya. Setidaknya sebelum dia pergi,biarlah tubuhnya yang indah itu,meski sudah bernoda,dinikmati oleh aku,orang yang sangat mencintai dia.
Mira hanya terdiam saat aku menggerayangi tubuh nya. Ku nikmati puting muda yang masih berwarna merah muda itu. Aku pun melucuti pakaian ku.
Kini aku lebih bernafsu. Tanpa pikir panjang aku pun memasukkan penis perkasa milikku,yang lebih hebat dari mili Arga yang sudah berada di neraka sekarang.
Sungguh ku nikmati tubuh "sang wanita bak bidadari" itu. Ku puaskan semua nafsu ku padanya. Dia hanya pasrah sambil menahan semua rasa sakit yang dia terima.
Desahan pun perlahan keluar dari mulut Mira. Mira yang polos,yang tidak ingin mendengarkan perkataan ku.
Mira yang bodoh karena terlalu ramah dengan semua orang. Mira yang sebentar lagi ku berangkatkan ke surga.
Lebih kurang satu jam aku menikmati tubuh Mira. Kini Mira terkulai lemas. Aku pun mengukir nama ku di tubuh Mira yang sudah terkulai lemas. Aku mengukir tanda cinta ku dengan pisau yang ku bawa tadi.
Setelah mengukir nama ku di tubuh Mira,kini ku sudahi semua penderitaanya. Ku ambil beberapa foto untuk kenang-kenangan,dan ku penggal kepalanya untuk buah tangan ku.
Malam ini,aku menyudahi penderitaan semua orang. Ibu Mira,Mira dan aku sendiri. Kini Mira,wanita yang bisa menuntun ku ke jalan yang benar sudah tiada.
Mira yang harusnya bisa membuat ku tak seperti ini.
Oh Mira. Inilah tanda besarnya cinta ku.
Semoga kau tenang disana.
Sampai Jumpa Mira....
Uda mau abis nih :v
Selamat menikmati
Wednesday, 29 June 2016
-KISAH CINTA YANG KELAM (PART 5)-
Kami menempuh perjalanan dengan bersenda gurau. Tawa mewarnai perjalanan kami. Kini aku pun sudah lebih dekat dengan Avera dan Anya. Meski aku tidak terlalu suka dengan gaya mereka yang terlalu nyentrik. Agak risih bila dipandang mata.
Kami pun akhirnya sampai di rumah genta. Baru kali ini ku lihat mereka begitu serius dengan pelajaran. Mungkin karena UN sudah dekat,jadi mereka berpikir bahwa ini adalah waktunya serius.
Tak terasa waktu sudah berlalu 2 jam. Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 6:21. Warna langit pun kini sudah mulai berubah dari cerah menjadi gelap dengan bintang-bintang mulai menghiasi langit.
Genta bilang lebih baik kami makan malam dulu sebelum pulang. Aku pun mengiyakan,karena Mira sudah terlihat lapar dengan memegangi perutnya seperti orang yang tengah hamil.
Arga dan Avera pergi membeli bahan-bahan memasak. Sementara Aku,Mira,Genta dan Anya meyiapkan peralatan untuk memasak.
Tak beberapa,akhirnya Arga dan Avera sampai dengan membawa belanjaan. Setelah itu mereka permisi,katanya mau pergi keluar karena kelupaan membeli sesuatu. Kami yang tinggal disini pun menyiapkan semuanya dengan baik. Mulai dari memotong sayur,merebus daging dan urusan memasak lainnya.
Aku terasa ingin buang air kecil,jadi aku permisi ke toilet. " Gen,toilet dimana ya ?",tanya ku pada Genta. "Dari sini kamu ke kiri,naik tangga ke lantai 2. Toilet ada disebelah kamar ku. Kamar mandi keluarga sedang direnovasi",Genta mengarahkan ku ke tempat tujuan,yaitu toilet. Aku pun pergi mengikuti arahan Genta.
Saat melewati kamar Genta,aku mendengar desahan wanita. Karena penasaran,aku pun mengintip ke dalam kamar. Dan apa yang ku dapati membuat ku terkejut setengah mati. Memang Mira bilang untuk membuang jauh-jauh prasangka buruk. Tapi bila sudah begini,aku harus bagaimana ? Apakah aku harus menyimpan baik-baik untuk menjaga image teman ku ?
Arga dan Avera tengah bersetubuh. Cumbu demi cumbu ku lihat dengan jelas. Entah mereka terlalu asik atau mereka memang sengaja,tapi yang pasti aku tidak ketahuan tengah mengintip.
Aku bisa melihat tubuh Avera tanpa sehelai benang pun. Ku akui memang tubuh Avera terlihat bagus. Dengan Puting yang masih merah muda,itu semakin membuat birahi ku naik.
Goyangan yang dilakukan Arga membuat Avera semakin menjadi. Kedua buah dada nya bergoyang bukan main,seperti bola yang tengah terombang-ambing. Peluh membasahi tubuh mereka,meski kamar Genta menggunakan pendingin ruangan.
Aku coba memastikan apakah yang ku lihat ini bukan mimpi. Dan alhasil,ini memang nyata. Ku urangkan niat ku yang ingin buang air kecil untuk melihat mereka berdua.
Ingin rasanya aku juga melakukan hal yang sama. Cukup dengan menggerayangi tubuh proporsional nan montok mili Avera. Tapi aku tersadar dari angan ku. Aku segera turun ke bawah untuk melihat Mari. Aku takut kalau-kalau Mira pun menjadi korban perbuatan mesum teman Arga,yaitu Genta.
Namun syukurnya,saat aku sampai,aku hanya melihat makanan diatas meja dengan Genta,Mari dan Anya membersihkan meja.
Tak lama kemudian,Arga dan Avera turun untuk ikut makan. Mereka tidak terlihat seperti orang yang baru saja melakukan hubungan suami istri. Sungguh kemampuan yang hebat.
Kami makan sambil saling bertukar pikiran dan berbagi pengalaman. Saat selesai makan,jam sudah menunjukkan pukul 9:33,sudah hampir waktunya untuk gadis perawan tidur.
Kami pun permisi pulang meninggalkan Genta sendiri di rumahnya,karena orang tuanya juga sedang keluar kota.
Diperjalanan aku menceritakan apa yang ku lihat di rumha Genta kepada Mira. Tapi Mira kali ini tidak dipihak ku. Dia hanya menjawab "Mungkin kamu salah lihat. Mana mungkin mereka seperti itu .Sudah ah,jangan menjelek-jelkan orang". Aku coba berkali-kali meyakinkan Mira,tapi Mira tetap tak percaya hingga dia sampai di rumahnya.
Aku pulang dengan perasaan bercampur-aduk. Aku ingin meyakinkan Mira dan menjauhkan Mira dari mereka. TapiMira pasti tidak ingin hal itu dan tak akan mempercayai ku.
Aku sibuk memikirkan cara untuk menyelamatkan Mira dari mereka hingga tank sadar aku sudah tertidur.
Setelah bangun,aku segera berkemas untuk pergi sekolah sambil melanjutkan tugas ku malam tadi,yaitu berpikir.
Aku menjalani hari demi hari dengan penuh rasa khawatir. Tak baik rasanya kalau aku membeberkan hal tersebut di kelas. Lagi pun belum tentu teman-teman di kelas percaya pada ku.
Aku pun dihantui rasa takut kalau-kalau Mira jadi korban hal yang sama. Sampai tiba akhirnya UN berlangsung. Aku mencoba mengesampingkan kerisauan ku dan berfokos pada UN.
Seminggu UN berlangsung,seminggu itu pula ku lalui dengan baik. Aku optimis kalau aku pasti mendapat niai bagus.
Kami satu kelompok menyarankan untuk merayakan berlalunya UN. Namun bukan dengan coret-coret seragam seperti yang biasa dilakukan anak-anak SMA zaman sekarang. LAgi pun Mira tak akan mau melakukan hal bodoh semacam itu.
Akhirnya kami menyarankan untuk berpesta semalam suntuk di rumah Genta. Tempat hina yang sebenarnya tak ingin ku kunjugi lagi. Namun karena Mira memaksa,akhirnya aku ikut juga.
Pesta ini berjalan dengan lancar,mulai dari bermain games semalaman hingga diakhiri acaraminum-minum ini. Minuman kami memang tidak ada yang beralkohol,namun anehnya aku merasa sedikit pusing dan mengantuk berat.
Tanpa sadar aku terkulai lemas,tertidur pulas,tanpa tau apa yang terjadi.
Saat bangun,aku mendapati ruangan yang berantakan bekas pasti kami tadi. Saat melirik jam,ternyata sudah pukul 4:37 yang menandakan sekarang sudah pagi. Tapi aku tak mendapati siapa siapa selain aku di ruangan ini.
Sejauh mata memandang hanya terlihat sampah dan sampah bekas pesta malam tadi. Aku ingin menyegarkan diri dengan membasuh wajah,jadi aku pergi ke toilet.
Tanpa berpikir yang aneh-aneh,karena mungkin saja mereka tengah pergi keluar membeli sesuatu.
Namun pikiran yang aneh-aneh kembali menghinggapi kepala ku saat aku mendengar desahan lagi,sekarang dengan pintu tertup rapat.
Aku mencoba mendengarkan dibalik pintu. Tiba-tiba aku teringat dengan Mira,yang juga tidak terlihat saat aku terbangun.
Pikiran ku bercampur aduk,antara penasaran,marah dan bingung. Inilah masa-masa aku kehilangan akal sehat. Hal seperti ini yang membuat aku membunuh teman ku sewaktu SMP dulu.
Tanpa buang waktu,aku pergi kebawah,tepatnya ke dapur. Aku mengambil pisau memasak dan menggenggam erat pisau itu. Aku mungkin akan melakukan hal buruk yang duluh pernah kulakukan dulu,yaitu membunuh.
Apalagi jika Mira menjadi korban mereka,maka aku pun tak akan sungkan membunuh mereka. Persetan dengan nama baik hukum,aku tak mau Mira dirusak oleh mereka.
Aku kembali ke depan kamar Genta,kini dengan pisau di tangan ku. Aku mendobrak pintu kamar itu sekeras tenaga hingga aku terjatuh.
Panas didih wajah ku ketika melihat Mira tengah dipaksa Arga mengulum penis kotor miliknya. Aku dikuasai amarah. Kini aku bergerak sesuai emosi ku,bukan lagi akal sehat.
Aku menarik Mira,dan menjatuhkan Arga. Tanpa pikir panjang. Ku sayat sekujur tubuhnya yang kini tanpa sehelai benang.Ku hancurkan penis kotor yang sudah menodai Mira. Kini mata ku terlihat seperti biasa. Mata haus darah yang sudah ku kurung sejak bersama Mira.
Kini hasrat membunuh ku kembali lagi. AKu tidak peduli dengan Mira yang tengah melihat diri ku yang asli ini. Dengan membabi-buta ku sayat tubuh hina yang menodai Mira ku.
Ku sayat tanpa henti. Kini kamar itu sudah seprti neraka. Darah segar dimana-mana. Tak kudengarkan lagi permintaan maaf dari Arga yang kini sudah tak bernyawa.
Persetan dengan teman,inilah alasan aku tak mempercayai manusia bahkan diri ku sendiri. Manusia dipenuhi hawa nafsu seperti binatang yang suatu saat akan keluar mengikut dengan perangai yang tengah dibawakan di dunia ini.
Mira,Genta,Anya,Avera. Mereka pergi ke pojokan kamar. Menutupi tubuh mereka untuk menyembunyikan kembali kehinaan yang sudah melekat di tubuh mereka sekaligus melindungi tubuh mereka dari cipratan darah Arga yang sudah dingin dan terkulai lemas.
Setelah Puas dengan tubuh Arga,aku menacapkan pisau di kepalanya yang sekeras batu,yang berisi semua pikiran mesum yang kini sudah tidak bisa ditampilkan lewat wajah yang kini penuh darah dan sudah tak beraturan.
Aku menarik Mira dan memakaikannya baju karena dia masih terkejut dengan apa yang baru saja terjadi. Aku melempar tatapan penuh amarah dengan orang-orang yang kami tinggal kan di kamar itu. Tatapan yang setiap saat bisa membawa ku mengatarkan semua orang bertemu ajalnya.
Aku mengantar Mira dan mencoba menenangkannya. Sulit untuk ku agar bisa berbicara seperti biasa. Aku tau Mira sekarang tengah dihantui trauma mengerikan yang baru saja terjadi.....
Selamat menikmati :v
Kami pun akhirnya sampai di rumah genta. Baru kali ini ku lihat mereka begitu serius dengan pelajaran. Mungkin karena UN sudah dekat,jadi mereka berpikir bahwa ini adalah waktunya serius.
Tak terasa waktu sudah berlalu 2 jam. Sekarang jam sudah menunjukkan pukul 6:21. Warna langit pun kini sudah mulai berubah dari cerah menjadi gelap dengan bintang-bintang mulai menghiasi langit.
Genta bilang lebih baik kami makan malam dulu sebelum pulang. Aku pun mengiyakan,karena Mira sudah terlihat lapar dengan memegangi perutnya seperti orang yang tengah hamil.
Arga dan Avera pergi membeli bahan-bahan memasak. Sementara Aku,Mira,Genta dan Anya meyiapkan peralatan untuk memasak.
Tak beberapa,akhirnya Arga dan Avera sampai dengan membawa belanjaan. Setelah itu mereka permisi,katanya mau pergi keluar karena kelupaan membeli sesuatu. Kami yang tinggal disini pun menyiapkan semuanya dengan baik. Mulai dari memotong sayur,merebus daging dan urusan memasak lainnya.
Aku terasa ingin buang air kecil,jadi aku permisi ke toilet. " Gen,toilet dimana ya ?",tanya ku pada Genta. "Dari sini kamu ke kiri,naik tangga ke lantai 2. Toilet ada disebelah kamar ku. Kamar mandi keluarga sedang direnovasi",Genta mengarahkan ku ke tempat tujuan,yaitu toilet. Aku pun pergi mengikuti arahan Genta.
Saat melewati kamar Genta,aku mendengar desahan wanita. Karena penasaran,aku pun mengintip ke dalam kamar. Dan apa yang ku dapati membuat ku terkejut setengah mati. Memang Mira bilang untuk membuang jauh-jauh prasangka buruk. Tapi bila sudah begini,aku harus bagaimana ? Apakah aku harus menyimpan baik-baik untuk menjaga image teman ku ?
Arga dan Avera tengah bersetubuh. Cumbu demi cumbu ku lihat dengan jelas. Entah mereka terlalu asik atau mereka memang sengaja,tapi yang pasti aku tidak ketahuan tengah mengintip.
Aku bisa melihat tubuh Avera tanpa sehelai benang pun. Ku akui memang tubuh Avera terlihat bagus. Dengan Puting yang masih merah muda,itu semakin membuat birahi ku naik.
Goyangan yang dilakukan Arga membuat Avera semakin menjadi. Kedua buah dada nya bergoyang bukan main,seperti bola yang tengah terombang-ambing. Peluh membasahi tubuh mereka,meski kamar Genta menggunakan pendingin ruangan.
Aku coba memastikan apakah yang ku lihat ini bukan mimpi. Dan alhasil,ini memang nyata. Ku urangkan niat ku yang ingin buang air kecil untuk melihat mereka berdua.
Ingin rasanya aku juga melakukan hal yang sama. Cukup dengan menggerayangi tubuh proporsional nan montok mili Avera. Tapi aku tersadar dari angan ku. Aku segera turun ke bawah untuk melihat Mari. Aku takut kalau-kalau Mira pun menjadi korban perbuatan mesum teman Arga,yaitu Genta.
Namun syukurnya,saat aku sampai,aku hanya melihat makanan diatas meja dengan Genta,Mari dan Anya membersihkan meja.
Tak lama kemudian,Arga dan Avera turun untuk ikut makan. Mereka tidak terlihat seperti orang yang baru saja melakukan hubungan suami istri. Sungguh kemampuan yang hebat.
Kami makan sambil saling bertukar pikiran dan berbagi pengalaman. Saat selesai makan,jam sudah menunjukkan pukul 9:33,sudah hampir waktunya untuk gadis perawan tidur.
Kami pun permisi pulang meninggalkan Genta sendiri di rumahnya,karena orang tuanya juga sedang keluar kota.
Diperjalanan aku menceritakan apa yang ku lihat di rumha Genta kepada Mira. Tapi Mira kali ini tidak dipihak ku. Dia hanya menjawab "Mungkin kamu salah lihat. Mana mungkin mereka seperti itu .Sudah ah,jangan menjelek-jelkan orang". Aku coba berkali-kali meyakinkan Mira,tapi Mira tetap tak percaya hingga dia sampai di rumahnya.
Aku pulang dengan perasaan bercampur-aduk. Aku ingin meyakinkan Mira dan menjauhkan Mira dari mereka. TapiMira pasti tidak ingin hal itu dan tak akan mempercayai ku.
Aku sibuk memikirkan cara untuk menyelamatkan Mira dari mereka hingga tank sadar aku sudah tertidur.
Setelah bangun,aku segera berkemas untuk pergi sekolah sambil melanjutkan tugas ku malam tadi,yaitu berpikir.
Aku menjalani hari demi hari dengan penuh rasa khawatir. Tak baik rasanya kalau aku membeberkan hal tersebut di kelas. Lagi pun belum tentu teman-teman di kelas percaya pada ku.
Aku pun dihantui rasa takut kalau-kalau Mira jadi korban hal yang sama. Sampai tiba akhirnya UN berlangsung. Aku mencoba mengesampingkan kerisauan ku dan berfokos pada UN.
Seminggu UN berlangsung,seminggu itu pula ku lalui dengan baik. Aku optimis kalau aku pasti mendapat niai bagus.
Kami satu kelompok menyarankan untuk merayakan berlalunya UN. Namun bukan dengan coret-coret seragam seperti yang biasa dilakukan anak-anak SMA zaman sekarang. LAgi pun Mira tak akan mau melakukan hal bodoh semacam itu.
Akhirnya kami menyarankan untuk berpesta semalam suntuk di rumah Genta. Tempat hina yang sebenarnya tak ingin ku kunjugi lagi. Namun karena Mira memaksa,akhirnya aku ikut juga.
Pesta ini berjalan dengan lancar,mulai dari bermain games semalaman hingga diakhiri acaraminum-minum ini. Minuman kami memang tidak ada yang beralkohol,namun anehnya aku merasa sedikit pusing dan mengantuk berat.
Tanpa sadar aku terkulai lemas,tertidur pulas,tanpa tau apa yang terjadi.
Saat bangun,aku mendapati ruangan yang berantakan bekas pasti kami tadi. Saat melirik jam,ternyata sudah pukul 4:37 yang menandakan sekarang sudah pagi. Tapi aku tak mendapati siapa siapa selain aku di ruangan ini.
Sejauh mata memandang hanya terlihat sampah dan sampah bekas pesta malam tadi. Aku ingin menyegarkan diri dengan membasuh wajah,jadi aku pergi ke toilet.
Tanpa berpikir yang aneh-aneh,karena mungkin saja mereka tengah pergi keluar membeli sesuatu.
Namun pikiran yang aneh-aneh kembali menghinggapi kepala ku saat aku mendengar desahan lagi,sekarang dengan pintu tertup rapat.
Aku mencoba mendengarkan dibalik pintu. Tiba-tiba aku teringat dengan Mira,yang juga tidak terlihat saat aku terbangun.
Pikiran ku bercampur aduk,antara penasaran,marah dan bingung. Inilah masa-masa aku kehilangan akal sehat. Hal seperti ini yang membuat aku membunuh teman ku sewaktu SMP dulu.
Tanpa buang waktu,aku pergi kebawah,tepatnya ke dapur. Aku mengambil pisau memasak dan menggenggam erat pisau itu. Aku mungkin akan melakukan hal buruk yang duluh pernah kulakukan dulu,yaitu membunuh.
Apalagi jika Mira menjadi korban mereka,maka aku pun tak akan sungkan membunuh mereka. Persetan dengan nama baik hukum,aku tak mau Mira dirusak oleh mereka.
Aku kembali ke depan kamar Genta,kini dengan pisau di tangan ku. Aku mendobrak pintu kamar itu sekeras tenaga hingga aku terjatuh.
Panas didih wajah ku ketika melihat Mira tengah dipaksa Arga mengulum penis kotor miliknya. Aku dikuasai amarah. Kini aku bergerak sesuai emosi ku,bukan lagi akal sehat.
Aku menarik Mira,dan menjatuhkan Arga. Tanpa pikir panjang. Ku sayat sekujur tubuhnya yang kini tanpa sehelai benang.Ku hancurkan penis kotor yang sudah menodai Mira. Kini mata ku terlihat seperti biasa. Mata haus darah yang sudah ku kurung sejak bersama Mira.
Kini hasrat membunuh ku kembali lagi. AKu tidak peduli dengan Mira yang tengah melihat diri ku yang asli ini. Dengan membabi-buta ku sayat tubuh hina yang menodai Mira ku.
Ku sayat tanpa henti. Kini kamar itu sudah seprti neraka. Darah segar dimana-mana. Tak kudengarkan lagi permintaan maaf dari Arga yang kini sudah tak bernyawa.
Persetan dengan teman,inilah alasan aku tak mempercayai manusia bahkan diri ku sendiri. Manusia dipenuhi hawa nafsu seperti binatang yang suatu saat akan keluar mengikut dengan perangai yang tengah dibawakan di dunia ini.
Mira,Genta,Anya,Avera. Mereka pergi ke pojokan kamar. Menutupi tubuh mereka untuk menyembunyikan kembali kehinaan yang sudah melekat di tubuh mereka sekaligus melindungi tubuh mereka dari cipratan darah Arga yang sudah dingin dan terkulai lemas.
Setelah Puas dengan tubuh Arga,aku menacapkan pisau di kepalanya yang sekeras batu,yang berisi semua pikiran mesum yang kini sudah tidak bisa ditampilkan lewat wajah yang kini penuh darah dan sudah tak beraturan.
Aku menarik Mira dan memakaikannya baju karena dia masih terkejut dengan apa yang baru saja terjadi. Aku melempar tatapan penuh amarah dengan orang-orang yang kami tinggal kan di kamar itu. Tatapan yang setiap saat bisa membawa ku mengatarkan semua orang bertemu ajalnya.
Aku mengantar Mira dan mencoba menenangkannya. Sulit untuk ku agar bisa berbicara seperti biasa. Aku tau Mira sekarang tengah dihantui trauma mengerikan yang baru saja terjadi.....
Selamat menikmati :v
Saturday, 25 June 2016
-KISAH CINTA YANG KELAM (PART 3)-
Kelas akhirnya selesai. Akhirnya kami bisa kembali ke kehidupan kami masing-masing diluar sekolah. Semua orang mulai keluar dari kelas,dengan terbur-buru dan tidak karuan.
Akhirnya kelas ini sunyi dengan aku yang masih sibuk dengan membereskan peralatan belajar ku.
Saat hendak melangkah keluar kelas,tiba-tiba saja Mira kembali ke kelas dengan berlari kecil.
Aku melihatnya masuk ke kelas dan mulai mencari-cari sesuatu di sekitaran meja tempat ia duduk selam kelas berlangsung.
Dengan berat hati dan kesal karena melihat tingkahnya,aku bertanya kepadanya "Kau sedang mencari apa ?".
"Aku sedang mencari pulpen berwarna keemasan yang ku pakai sewaktu belajar tadi. Apa kau melihatnya ?",jawab Mari.
Sungguh tindakan bodoh.Itu hanya sebuah pulpen,kan dia bisa membelinya lagi tanpa perlu repot mencari seisi kelas.
Kemudian sembari melihat sekitar,aku melihat sesuatu berkilauan di sudut meja guru. "bukan yang ada di sudut meja guru itu",kata ku.
Tanpa pikir panjang,Mari berlari kemeja guru dan mendapati pulpen nya itu.
"Terima kasih. Kalau bukan karena mu,mungkin aku sudah pulang kelewat telat. Kau cukup jeli juga",jawab Mari dengan senyum terpancar dari wajahnya.
Aku menganggukan kepala menjawab pernyataannya tadi. Entah itu pujian,guyonan atau apalah,persetan dengan hal itu.
Aku memalingkan wajah dari kelas dan bersiap untuk berjalan pulang.
Baru saja aku berharap bahwa perjalanan pulang ku akan tenang,tiba-tiba Mira datang menghancurkan harapan ku itu.
"Pulang bareng yuk. Rumah kita searah loh. AKu tau karena sering melihat mu sewaktu berjalan pulang". Kalimat itu membuat aku memutar otak ku lebih dari biasanya.
Ini pertama kalinya aada yang mengajak aku pulang bareng. Setelah mempertimbangkan segala hal,aku mengangguk pelan sembari berkata "Asal kau tenang selam perjalanan,tak mengapa".
Akhirnya kami pun pulang bersama. Menyusuri jalanan dengan segala hiruk-pikuk yang terjadi sejauh mata memandang.
Perjalanan ini terlalu canggung,terlalu sunyi,seperti yang ku inginkan.
Saat hendak melewati jembatan,Mari menarik tangan ku menuju sebuah kedai makanan ringan yang sama sekali tidak kusadari kalau kedai itu berada disitu selama ini.
"Kita makan dulu yuk,aku traktir deh",kata Mari sambil terus menarik tangan ku. Kontak fisik adalah satu hal yang ku hindari agar aku benar-benar bisa menahan diri untuk bertindak kriminal.
Tanpa menunggu jawaban keluar dari mulut ku,akhirnya kami sudah berada di dalam kedai makanan itu.
Satu hal yang ku benci adalah menunjukkan tabiat ku di depan manusia lain selain keluarga ku. Jadi aku memutuskan hanya duduk dan pulang.
"Aku pesan ini dan 2 minuman ini",Mari menunjuk menu dan menyampaikan pesanannya kepada pelayan.
Kami duduk tanpa seorang pun yang memulai percakapan.
Saat makanan datang,aku melihat porsi makanan yang cukup besar. Kompor portable yang diatasnya ada mangkuk berisi makanan itu kini berada di meja tempat kami duduk.
Sebentar suasanan menjadi hening. Perut ku yang memang sudah menahan lapar membuat pikiran ku kemana-mana.
"Mari makan". Setelah mengucapkan perkataan itu,MIra mengambil piringnya dan mulai makan.
Tak beberapa lama kemudian,dia berhenti makan sembari berkata "Kenapa kau tidak ikut makan ? Makanan ini ku pesan untuk kita berdua. Ini juga minuman mu. Tenang saja,kan aku traktir".
Aku menolak dengan cara halus hingga cara blak-blakan,namun dia tetap memaksa. Sambil menolak,ku sampaikan alasan aku tidak mau makan,yaitu aku tidak ingin menunjukkan tabiat ku ke orang lain.
"Sudahlah,makan saja. Aku ingin dekat dengan mu,jadi bolehkan aku melihat tabiat mu yang selam ini kau sembunyikan dari orang-orang itu". Kalimat itu,pertama kali ku dengar,dan yang lebih "wah" nya lagi kata-kata itu ku dengar dari wanita secantik Mira. Mungkin penggambaran bak bidadari itu ada benarnya,meski aku pun tak pernah melihat bidadari.
Dengan sedikit keresahan dan berat hati. AKhirnya aku coba makan. Berhubung perut juga sudah teriak-teriak minta diisi,aku akhirnya makan.
"Lihatkan,tidak ada yang aneh dari cara makan mu. Kau malah terlihat imut sewaktu makan". Mendengar perkataan itu,aku tersedak separah-parahnya.
Baju ku akhirnya berantakan.Mira tanpa pikir panjang langsung mengambil serbet dan buru-buru membersihkan pakaian ku."Maaf kalau mengagetkan mu. Terlihat lucu ketika kau tersedak". Kalimat yang dilontarkan Mira ini akan selalu ku ingat.
Disini aku semakin melihat perbedaan mencolok dari Mira dibanding orang lainnya. Dia yang polos,ramah,cerdas,cekatan dan yang paling ku suka adalah ketidak-pandang bulu-annya itu.
Aku mungkin risih bila orang hina yang melakukan ini terhadap ku. Mungkin aku akan marah dan langsung menusukkan garpu yang ada di meja ini kepada orang hina itu. Tapi Mira,membuat ku memberi kepercayaan ku padanya meski belum sepenuhnya.
Aku termasuk orang yang pemilih dari bergaul,sampai aku pun tidak punya teman. Tapi Mira dapat meluluhkan dinding pembatas yang sudah susah payah ku bangun disekitar diri ku selama ini. Ini merupakan hari terbaik dari seluruh hari yang pernah ku jalani selama ini dalam hidup ku.
Mungkin kali ini,tak salah bila aku menyebut kalau aku jatuh cinta pada Mira. Mira sang jelmaan bidadari yang mungkin bisa membimbing ku ke hidup yang lebih baik,hidup yang akan ku jalani dengan perasaan senang tanpa gangguan.
Setelah acara makan tadi,aku dan Mira pun memutuskan untuk pulang.
Karena aku sudah sedikit percaya akan Mira,aku mulai memberanikan diri untuk memulai percakapan,agar perjalanan ini tidak secanggung yang sebelumnya.
"Hmmm..ma-maaf bertanya,ta-tadi kenapa kau be-bersikeras sekali mencari pu-pulpen mu itu ?",tanya ku dengan terbata-bata.
Mira tersenyum sambil menceritakan kisahnya. "Pulpen itu ku dapat dari ayah ku yang kini telah tiada. Itu benda kenang-kenangan terakhir yang diberikannya pada ku. Jadi aku pasti mersa bersalah sekali bila menghilangkannya,karena benda itu diberi orang yang paling ku sayangi.".
Itulah alasan Mira. Karena aku cuek,aku tidak terlalu mengindahkan perkataannya itu. Aku hanya mengangguk tanda mendengarkan perkataannya itu.
Setelah itu suasana kembali canggung,hingga akhirnya sampai ke depan rumah Mira. Rumah mewah yang bahkan tak bisa kubandingkan dengan rumah sederhana yang ku tinggali bersama orang tua ku.
Mira mengajak ku untuk minum teh sejenak. Aku hanya menggeleng tanda menolak. "Besok kita pulang bareng lagi ya. Menyenangkan bisa mengenal mu. Lain kali mampirlah sejenak". Kata-kata itu menjadi penutup percakapan kami hari ini.
Aku melanjutkan perjalanan pulang ku seperti biasa lagi. Sendiri,tenang,tanpa peduli sekitar.....
Sabar,bentar lagi nemu kok.
Selamat menikmati
Akhirnya kelas ini sunyi dengan aku yang masih sibuk dengan membereskan peralatan belajar ku.
Saat hendak melangkah keluar kelas,tiba-tiba saja Mira kembali ke kelas dengan berlari kecil.
Aku melihatnya masuk ke kelas dan mulai mencari-cari sesuatu di sekitaran meja tempat ia duduk selam kelas berlangsung.
Dengan berat hati dan kesal karena melihat tingkahnya,aku bertanya kepadanya "Kau sedang mencari apa ?".
"Aku sedang mencari pulpen berwarna keemasan yang ku pakai sewaktu belajar tadi. Apa kau melihatnya ?",jawab Mari.
Sungguh tindakan bodoh.Itu hanya sebuah pulpen,kan dia bisa membelinya lagi tanpa perlu repot mencari seisi kelas.
Kemudian sembari melihat sekitar,aku melihat sesuatu berkilauan di sudut meja guru. "bukan yang ada di sudut meja guru itu",kata ku.
Tanpa pikir panjang,Mari berlari kemeja guru dan mendapati pulpen nya itu.
"Terima kasih. Kalau bukan karena mu,mungkin aku sudah pulang kelewat telat. Kau cukup jeli juga",jawab Mari dengan senyum terpancar dari wajahnya.
Aku menganggukan kepala menjawab pernyataannya tadi. Entah itu pujian,guyonan atau apalah,persetan dengan hal itu.
Aku memalingkan wajah dari kelas dan bersiap untuk berjalan pulang.
Baru saja aku berharap bahwa perjalanan pulang ku akan tenang,tiba-tiba Mira datang menghancurkan harapan ku itu.
"Pulang bareng yuk. Rumah kita searah loh. AKu tau karena sering melihat mu sewaktu berjalan pulang". Kalimat itu membuat aku memutar otak ku lebih dari biasanya.
Ini pertama kalinya aada yang mengajak aku pulang bareng. Setelah mempertimbangkan segala hal,aku mengangguk pelan sembari berkata "Asal kau tenang selam perjalanan,tak mengapa".
Akhirnya kami pun pulang bersama. Menyusuri jalanan dengan segala hiruk-pikuk yang terjadi sejauh mata memandang.
Perjalanan ini terlalu canggung,terlalu sunyi,seperti yang ku inginkan.
Saat hendak melewati jembatan,Mari menarik tangan ku menuju sebuah kedai makanan ringan yang sama sekali tidak kusadari kalau kedai itu berada disitu selama ini.
"Kita makan dulu yuk,aku traktir deh",kata Mari sambil terus menarik tangan ku. Kontak fisik adalah satu hal yang ku hindari agar aku benar-benar bisa menahan diri untuk bertindak kriminal.
Tanpa menunggu jawaban keluar dari mulut ku,akhirnya kami sudah berada di dalam kedai makanan itu.
Satu hal yang ku benci adalah menunjukkan tabiat ku di depan manusia lain selain keluarga ku. Jadi aku memutuskan hanya duduk dan pulang.
"Aku pesan ini dan 2 minuman ini",Mari menunjuk menu dan menyampaikan pesanannya kepada pelayan.
Kami duduk tanpa seorang pun yang memulai percakapan.
Saat makanan datang,aku melihat porsi makanan yang cukup besar. Kompor portable yang diatasnya ada mangkuk berisi makanan itu kini berada di meja tempat kami duduk.
Sebentar suasanan menjadi hening. Perut ku yang memang sudah menahan lapar membuat pikiran ku kemana-mana.
"Mari makan". Setelah mengucapkan perkataan itu,MIra mengambil piringnya dan mulai makan.
Tak beberapa lama kemudian,dia berhenti makan sembari berkata "Kenapa kau tidak ikut makan ? Makanan ini ku pesan untuk kita berdua. Ini juga minuman mu. Tenang saja,kan aku traktir".
Aku menolak dengan cara halus hingga cara blak-blakan,namun dia tetap memaksa. Sambil menolak,ku sampaikan alasan aku tidak mau makan,yaitu aku tidak ingin menunjukkan tabiat ku ke orang lain.
"Sudahlah,makan saja. Aku ingin dekat dengan mu,jadi bolehkan aku melihat tabiat mu yang selam ini kau sembunyikan dari orang-orang itu". Kalimat itu,pertama kali ku dengar,dan yang lebih "wah" nya lagi kata-kata itu ku dengar dari wanita secantik Mira. Mungkin penggambaran bak bidadari itu ada benarnya,meski aku pun tak pernah melihat bidadari.
Dengan sedikit keresahan dan berat hati. AKhirnya aku coba makan. Berhubung perut juga sudah teriak-teriak minta diisi,aku akhirnya makan.
"Lihatkan,tidak ada yang aneh dari cara makan mu. Kau malah terlihat imut sewaktu makan". Mendengar perkataan itu,aku tersedak separah-parahnya.
Baju ku akhirnya berantakan.Mira tanpa pikir panjang langsung mengambil serbet dan buru-buru membersihkan pakaian ku."Maaf kalau mengagetkan mu. Terlihat lucu ketika kau tersedak". Kalimat yang dilontarkan Mira ini akan selalu ku ingat.
Disini aku semakin melihat perbedaan mencolok dari Mira dibanding orang lainnya. Dia yang polos,ramah,cerdas,cekatan dan yang paling ku suka adalah ketidak-pandang bulu-annya itu.
Aku mungkin risih bila orang hina yang melakukan ini terhadap ku. Mungkin aku akan marah dan langsung menusukkan garpu yang ada di meja ini kepada orang hina itu. Tapi Mira,membuat ku memberi kepercayaan ku padanya meski belum sepenuhnya.
Aku termasuk orang yang pemilih dari bergaul,sampai aku pun tidak punya teman. Tapi Mira dapat meluluhkan dinding pembatas yang sudah susah payah ku bangun disekitar diri ku selama ini. Ini merupakan hari terbaik dari seluruh hari yang pernah ku jalani selama ini dalam hidup ku.
Mungkin kali ini,tak salah bila aku menyebut kalau aku jatuh cinta pada Mira. Mira sang jelmaan bidadari yang mungkin bisa membimbing ku ke hidup yang lebih baik,hidup yang akan ku jalani dengan perasaan senang tanpa gangguan.
Setelah acara makan tadi,aku dan Mira pun memutuskan untuk pulang.
Karena aku sudah sedikit percaya akan Mira,aku mulai memberanikan diri untuk memulai percakapan,agar perjalanan ini tidak secanggung yang sebelumnya.
"Hmmm..ma-maaf bertanya,ta-tadi kenapa kau be-bersikeras sekali mencari pu-pulpen mu itu ?",tanya ku dengan terbata-bata.
Mira tersenyum sambil menceritakan kisahnya. "Pulpen itu ku dapat dari ayah ku yang kini telah tiada. Itu benda kenang-kenangan terakhir yang diberikannya pada ku. Jadi aku pasti mersa bersalah sekali bila menghilangkannya,karena benda itu diberi orang yang paling ku sayangi.".
Itulah alasan Mira. Karena aku cuek,aku tidak terlalu mengindahkan perkataannya itu. Aku hanya mengangguk tanda mendengarkan perkataannya itu.
Setelah itu suasana kembali canggung,hingga akhirnya sampai ke depan rumah Mira. Rumah mewah yang bahkan tak bisa kubandingkan dengan rumah sederhana yang ku tinggali bersama orang tua ku.
Mira mengajak ku untuk minum teh sejenak. Aku hanya menggeleng tanda menolak. "Besok kita pulang bareng lagi ya. Menyenangkan bisa mengenal mu. Lain kali mampirlah sejenak". Kata-kata itu menjadi penutup percakapan kami hari ini.
Aku melanjutkan perjalanan pulang ku seperti biasa lagi. Sendiri,tenang,tanpa peduli sekitar.....
Sabar,bentar lagi nemu kok.
Selamat menikmati
Friday, 24 June 2016
-KISAH CINTA YANG KELAM(PART 2)-
Hari ini kelompok ku dan aku belajar pelajaran belajar fisika dan B.Indonesia. Besok belajar Kimia dan B.Inggris. Lusa belajar Biologi dan matematika.
Begitu terus pengulangan yang akan dilakukan hingga nanti menjelang hari sebelum UN.
Pelajaran ini terasa membosankan. Karena mereka hanya berbagi kisah hidup tanpa ada sekali pun membahas pelajaran,terkecuali aku dan Mira.
Aku sibuk dengan lamunan ku sedangkan Mira sibuk dengan buku pelajarannya.
Mungkin karena melihat aku hanya diam,Mira menanyakan soal pelajaran kepada ku. "Kau tahu rumus untuk menyelesaikan soal ini ? Kalau boleh beritahu aku ya".
Dia melempar senyum secerah matahari di pagi hari yang cerah. Mungkin inilah pertama kali aku beranggapan berlebihan seperti para manusia hina lainnya.
Aku coba melempar senyum terpaksa,dan mulai melihat soal itu. "Apa ini ? Soal sebegini mudahnya ditanyakan pada ku ? dia menganggap ku bodoh atau dia memang bodoh ?" batin ku.
"Begini caranya,kau hanya perlu menurunkan rumus dasarnya",aku coba menanggapi pertanyaannya tadi. Ini kedua kalinya aku mengeluarkan suara di kelas ini,pertama kalinya saat perkenalan.
Dengan senyum masih menempel diwajah nya,dia berkata "Oh begitu ya ? Maaf,aku kurang mngerti bila menurunkan rumus. Terima kasih".
Aku mulai mencoba menenangkan diri,karena aku tidak tahan dengan senyum cerah milik Mira.
Melihat aku dan Mira melakukan percakapan,anggota kelompok lain mulai dan naggota kelompok ku ini mulai menyoraki aku dan Mira.
"Cieee,si bisu bodoh ternyata bisa berbicara kalau di depan gadis cantik".
Begitulah sorakan mereka terdengar oleh ku dan mungkin memang itu yang mereka sebutkan.
Wajah ku merah padam. Mungkin karena ini pertama kalinya aku disoraki,jadi aku merasa marah dan senang bercampur aduk. Bukan senang karena disoraki,aku senang karena disandingkan dengan Mira,makhluk pertama yang mau berbicara dengan ku dikelas ini.
Mira hanya tertawa mendengar sorakan itu. Bu guru pun mencoba menenangkan kembali suasanan kelas.
Begitulah pertama kami berbicara,dan pertama kali aku merasa ada sesuatu yang aneh dalam diri ku.
Terlalu cepat untuk ku sebut cinta,karena aku tak percaya cinta yang terbentuk dalam waktu singkat.
Setelah itu semua kembali dengan kegiatannya masing-masing dan Mira sesekali melontarkan pertanyaan kepada ku.....
Kalau belum nemu juga,sabar lagi ya hehehehe
Selamat menikmati
Begitu terus pengulangan yang akan dilakukan hingga nanti menjelang hari sebelum UN.
Pelajaran ini terasa membosankan. Karena mereka hanya berbagi kisah hidup tanpa ada sekali pun membahas pelajaran,terkecuali aku dan Mira.
Aku sibuk dengan lamunan ku sedangkan Mira sibuk dengan buku pelajarannya.
Mungkin karena melihat aku hanya diam,Mira menanyakan soal pelajaran kepada ku. "Kau tahu rumus untuk menyelesaikan soal ini ? Kalau boleh beritahu aku ya".
Dia melempar senyum secerah matahari di pagi hari yang cerah. Mungkin inilah pertama kali aku beranggapan berlebihan seperti para manusia hina lainnya.
Aku coba melempar senyum terpaksa,dan mulai melihat soal itu. "Apa ini ? Soal sebegini mudahnya ditanyakan pada ku ? dia menganggap ku bodoh atau dia memang bodoh ?" batin ku.
"Begini caranya,kau hanya perlu menurunkan rumus dasarnya",aku coba menanggapi pertanyaannya tadi. Ini kedua kalinya aku mengeluarkan suara di kelas ini,pertama kalinya saat perkenalan.
Dengan senyum masih menempel diwajah nya,dia berkata "Oh begitu ya ? Maaf,aku kurang mngerti bila menurunkan rumus. Terima kasih".
Aku mulai mencoba menenangkan diri,karena aku tidak tahan dengan senyum cerah milik Mira.
Melihat aku dan Mira melakukan percakapan,anggota kelompok lain mulai dan naggota kelompok ku ini mulai menyoraki aku dan Mira.
"Cieee,si bisu bodoh ternyata bisa berbicara kalau di depan gadis cantik".
Begitulah sorakan mereka terdengar oleh ku dan mungkin memang itu yang mereka sebutkan.
Wajah ku merah padam. Mungkin karena ini pertama kalinya aku disoraki,jadi aku merasa marah dan senang bercampur aduk. Bukan senang karena disoraki,aku senang karena disandingkan dengan Mira,makhluk pertama yang mau berbicara dengan ku dikelas ini.
Mira hanya tertawa mendengar sorakan itu. Bu guru pun mencoba menenangkan kembali suasanan kelas.
Begitulah pertama kami berbicara,dan pertama kali aku merasa ada sesuatu yang aneh dalam diri ku.
Terlalu cepat untuk ku sebut cinta,karena aku tak percaya cinta yang terbentuk dalam waktu singkat.
Setelah itu semua kembali dengan kegiatannya masing-masing dan Mira sesekali melontarkan pertanyaan kepada ku.....
Kalau belum nemu juga,sabar lagi ya hehehehe
Selamat menikmati
Wednesday, 22 June 2016
-KISAH CINTA YANG KELAM (PART1)-
Aku Sigi. Seorang manusia hina dengan segala kekurangan,tanpa satu pun kelebihan,yang sekarang sedang menyandang gelar sebagai siswa salah satu SMA swasta ternama dikota ini.
Aku bocah yang berasal dari desa nan jauh disana,yang bahkan tak tertulis di peta.
Sekarang orang-orang menganggap ku baik,pendiam,bahkan sampai ada yang bilang aku orangnya rapuh.
Entah apa yang membuat mereka sampai melontarkan opini semacam itu.
Mereka Menganggap ku begitu karena mungkin mereka tidak mengenal diri ku yang asli.
Aku sekarang berada di SMA yang jauh dari tempat tinggal ku ini karena nama keluarga ku sudah tercoreng karena ku,jadi kami pindah ke tempat yang jauh untuk memulai suatu hidup baru yang lebih tenang tanpa tekanan berarti dari kasus-kasus yang pernah ku buat.
Saat aku di SMP dulu,aku pernah membunuh teman ku,teman terdekat ku.
Tak perlu kuberitahu detailnya,hanya membuat kalian jijik memikirkannya.
Sekarang aku kelas 3 SMA,jurusan IPA,karena aku suka tubuh manusia yang menjadi alasan ku untuk mendalami biologi di jurusan IPA ini.
Hari ini kurang lebih 2 bulan lagi sebelum UN. Ujian yang akan menentukan kehidupan kami selanjutnya akan mengarah kemana.
Guru-guru mulai cekatan mengajari kami,antara ingin membantu kami memahami pelajaran agar dapat menjawab soal UN nanti atau takut menjatuhkan nama sekolah bila kami banyak yang tidak lulus nanti.
Aku tidak terlalu dengan hal itu,karena sifat ku yang biasa kalian sebut cuek.
Kami belajar dengan kelompok. Tiap anggota kelompok ditentukan sendiri oleh kami para siswa.
Bila sudah pemilihan kelompok seperti ini,mau tak mau pasti aku tidak akan dapat kelompok atau terpaksa masuk ke kelompok yang tidak satu pun menginginkan aku ada di kelompok itu.
Anehnya kali ini ada kelompok yang terpaksa ku masukin bukan karena dua hal yang baru ku sebutkan,tetapi karena ada salah satu anggota kelompok yang menginkan aku ada di dalam kelompoknya.
Wanita itu bernama Mira. Salah satu wanita yang terkenal dengan paras cantik bak bidadari yang suka disebutkan oleh manusia-manusia berpimikiran pendek. Mengapa aku berkata begitu ? Jawabnya simpel,karena tak satu orang pun pernah melihat bidadari,jadi pengungkapan "bak bidadari" itu terlalu berlebihan.
Selain karena parasnya yang sedikit diatas rata-rata wanita,dia juga terkenal cukup cerdas dan ramah. Alasan itu yang membuat dia disenangi oleh siapa saja,berbanding terbalik dengan ku.
Aku tidak ramah,tidak diatas rata-rata pria,dan tidak cerdas,dan satu lagi,aku pendiam dan sifat ku terlalu dingin.
Kelompok kami terdiri dari 6 orang,sedangkan kelompok lain terdiri dari 5 orang. Jumlah ini wajar karena kelas kami memliki populasi 41 siswa. Jadi mau tidak mau harus ada kelompok yang beranggotakan lebih dari yang lain bila pembagiannya seperti ini.
Orang-orang yang ada di kelompok ini yang sekarang menjadi kelompok ku ini sangat sinis menatap ku. Aku hanya memalingkan wajah dari dia dan tidak memperdulikannya.
"Eh,bukannya dia si bisu bodoh yang hina itu ? Semua orang membencinya,kenapa kau harus menariknya ke kelompok kita ?",kata seorang wanita nyentrik kepada wanita nyentrik lainnya.Penampilan mereka berdua berlebihan. Mulai dari make-up,aksesoris dan gaya berpakaian.Kedua Wanita ini bernama Avera dan Anya.
"Si bocah ini ngapain ada disini ? Dia bisa menghancurkan rencana kita",kata seorang pria dengan seorang pria lainnya. Nama mereka Genta dan Arga.Mereka adalah pria mesum yang selalu berpikiran mesum dengan wajah mesum yang menggambarkan setiap perilaku mesum yang ada dalam dirinya. Mereka punya tubuh yang atletis,jadi mereka cukup ditakuti dikelas hina ini.
Mereka berbisik namun dengan suara yang cukup besar. Entah mereka bodoh atau memang membiarkan suara dari mulut hina mereka itu terdengar sampai ke telinga ku ini.
"Biarlah.Kasihan dia karena belum punya kelompok. Toh belajar lebih ramai kan lebih banyak ide yang bisa kita bagi". Kata-kata itu adalah kata-kata terbaik yang ku dengar dari kelompok sialan yang baru terbentuk ini.Kalimat itu terlontar dari MIra,sang ketua kelompok dengan segala kriteria ketua yang dimilikinya. Mungkin dia seorang yang munafik,jadi ingin terlihat baik di depan para makhluk hina lainnya.
Akhirnya kelompok ini terbentuk dan mulai melaksan program belajar yang mereka percaya bisa membawa mereka lulus UN.
Hari-hari ku akan dipenuhi oleh orang-orang membosankan ini. Itulah anggapan awal ku akan kelompok ini....
Belum nemu creepy nya ? Sabar aja,kali aja bukan di part ini.
Selamat menikmati :v
Aku bocah yang berasal dari desa nan jauh disana,yang bahkan tak tertulis di peta.
Sekarang orang-orang menganggap ku baik,pendiam,bahkan sampai ada yang bilang aku orangnya rapuh.
Entah apa yang membuat mereka sampai melontarkan opini semacam itu.
Mereka Menganggap ku begitu karena mungkin mereka tidak mengenal diri ku yang asli.
Aku sekarang berada di SMA yang jauh dari tempat tinggal ku ini karena nama keluarga ku sudah tercoreng karena ku,jadi kami pindah ke tempat yang jauh untuk memulai suatu hidup baru yang lebih tenang tanpa tekanan berarti dari kasus-kasus yang pernah ku buat.
Saat aku di SMP dulu,aku pernah membunuh teman ku,teman terdekat ku.
Tak perlu kuberitahu detailnya,hanya membuat kalian jijik memikirkannya.
Sekarang aku kelas 3 SMA,jurusan IPA,karena aku suka tubuh manusia yang menjadi alasan ku untuk mendalami biologi di jurusan IPA ini.
Hari ini kurang lebih 2 bulan lagi sebelum UN. Ujian yang akan menentukan kehidupan kami selanjutnya akan mengarah kemana.
Guru-guru mulai cekatan mengajari kami,antara ingin membantu kami memahami pelajaran agar dapat menjawab soal UN nanti atau takut menjatuhkan nama sekolah bila kami banyak yang tidak lulus nanti.
Aku tidak terlalu dengan hal itu,karena sifat ku yang biasa kalian sebut cuek.
Kami belajar dengan kelompok. Tiap anggota kelompok ditentukan sendiri oleh kami para siswa.
Bila sudah pemilihan kelompok seperti ini,mau tak mau pasti aku tidak akan dapat kelompok atau terpaksa masuk ke kelompok yang tidak satu pun menginginkan aku ada di kelompok itu.
Anehnya kali ini ada kelompok yang terpaksa ku masukin bukan karena dua hal yang baru ku sebutkan,tetapi karena ada salah satu anggota kelompok yang menginkan aku ada di dalam kelompoknya.
Wanita itu bernama Mira. Salah satu wanita yang terkenal dengan paras cantik bak bidadari yang suka disebutkan oleh manusia-manusia berpimikiran pendek. Mengapa aku berkata begitu ? Jawabnya simpel,karena tak satu orang pun pernah melihat bidadari,jadi pengungkapan "bak bidadari" itu terlalu berlebihan.
Selain karena parasnya yang sedikit diatas rata-rata wanita,dia juga terkenal cukup cerdas dan ramah. Alasan itu yang membuat dia disenangi oleh siapa saja,berbanding terbalik dengan ku.
Aku tidak ramah,tidak diatas rata-rata pria,dan tidak cerdas,dan satu lagi,aku pendiam dan sifat ku terlalu dingin.
Kelompok kami terdiri dari 6 orang,sedangkan kelompok lain terdiri dari 5 orang. Jumlah ini wajar karena kelas kami memliki populasi 41 siswa. Jadi mau tidak mau harus ada kelompok yang beranggotakan lebih dari yang lain bila pembagiannya seperti ini.
Orang-orang yang ada di kelompok ini yang sekarang menjadi kelompok ku ini sangat sinis menatap ku. Aku hanya memalingkan wajah dari dia dan tidak memperdulikannya.
"Eh,bukannya dia si bisu bodoh yang hina itu ? Semua orang membencinya,kenapa kau harus menariknya ke kelompok kita ?",kata seorang wanita nyentrik kepada wanita nyentrik lainnya.Penampilan mereka berdua berlebihan. Mulai dari make-up,aksesoris dan gaya berpakaian.Kedua Wanita ini bernama Avera dan Anya.
"Si bocah ini ngapain ada disini ? Dia bisa menghancurkan rencana kita",kata seorang pria dengan seorang pria lainnya. Nama mereka Genta dan Arga.Mereka adalah pria mesum yang selalu berpikiran mesum dengan wajah mesum yang menggambarkan setiap perilaku mesum yang ada dalam dirinya. Mereka punya tubuh yang atletis,jadi mereka cukup ditakuti dikelas hina ini.
Mereka berbisik namun dengan suara yang cukup besar. Entah mereka bodoh atau memang membiarkan suara dari mulut hina mereka itu terdengar sampai ke telinga ku ini.
"Biarlah.Kasihan dia karena belum punya kelompok. Toh belajar lebih ramai kan lebih banyak ide yang bisa kita bagi". Kata-kata itu adalah kata-kata terbaik yang ku dengar dari kelompok sialan yang baru terbentuk ini.Kalimat itu terlontar dari MIra,sang ketua kelompok dengan segala kriteria ketua yang dimilikinya. Mungkin dia seorang yang munafik,jadi ingin terlihat baik di depan para makhluk hina lainnya.
Akhirnya kelompok ini terbentuk dan mulai melaksan program belajar yang mereka percaya bisa membawa mereka lulus UN.
Hari-hari ku akan dipenuhi oleh orang-orang membosankan ini. Itulah anggapan awal ku akan kelompok ini....
Belum nemu creepy nya ? Sabar aja,kali aja bukan di part ini.
Selamat menikmati :v
Tuesday, 21 June 2016
-KISAH CINTA YANG KELAM (PROLOG)-
Waktu tak menentukan ikatan yang bisa dibentuk antara dua insan.
Terbukti dari ikatan yang sudah terbentuk antara aku dengan seorang wanita yang kini bahkan kematian pun tak dapat mengubah perasaan ku terhadapnya.
Wanita yang dapat mengubah kebiasaan buruk ku yang sangat buruk sampai tak ada satupun manusia yang berani dekat dengan ku selain wanita yang kini sudah meninggalkan ku.
Kami bertemu 2 bulan yang lalu dan kini dia sudah tenang di tempat yang mereka sebut surga,dimana segala bentuk kebahagiaan ada disana.
Inilah kisah ku dan wanita itu.
kali ini post beberapa hari kedepan akan berhubungan dengan prolog diatas. Cerita ini ber-part,jadi pantengin terus.
Selamat menikmati :v
Terbukti dari ikatan yang sudah terbentuk antara aku dengan seorang wanita yang kini bahkan kematian pun tak dapat mengubah perasaan ku terhadapnya.
Wanita yang dapat mengubah kebiasaan buruk ku yang sangat buruk sampai tak ada satupun manusia yang berani dekat dengan ku selain wanita yang kini sudah meninggalkan ku.
Kami bertemu 2 bulan yang lalu dan kini dia sudah tenang di tempat yang mereka sebut surga,dimana segala bentuk kebahagiaan ada disana.
Inilah kisah ku dan wanita itu.
kali ini post beberapa hari kedepan akan berhubungan dengan prolog diatas. Cerita ini ber-part,jadi pantengin terus.
Selamat menikmati :v
Monday, 20 June 2016
-CINTA-
Aku punya kelompok yang berisi sahabat-sahabat ku.
Awalnya kami semua bahagia bersama.
Semua berubah karena cinta.
Aku menyukai sahabat wanita ku,sahabat wanita ku menyukai sahabat pria ku,sahabat pria ku menyukai sahabat wanita ku yang lain.
Cinta kami bertepuk sebelah tangan.
Padahal kami semua bersahabat,dan kelompok ini dibentuk karena persahabatan kami.
Cinta adalah hal yang menyakitkan.
Cinta membuat kami buta.
Kami semakin menjadi-jadi.
Setiap kami ingin orang yang kami sukai menyukai kami juga.
Ini lebih dari cinta yang disebut cinta segitiga.
Kami ada bertujuh,dan kami saling menyukai seseorang,meski tau orang yang kami sukai menyukai orang lain.
Cinta membuat kami kehilangan kesadaran.
Kami mulai bertindak gila.
Inilah yang disebut bencana.
Semua mengeluarkan tindakan diluar nalar.
Hal ini tidak bisa diselesaikan dengan kata-kata.
Semua menjadi gila.
Pertumpahan darah tak bisa dielakkan.
Semua menggila.
Aku pun tidak bisa menerima hal ini.
Aku pun ingin memiliki orang yang kucintai.
Tapi semua sudah terlambat.
Cinta membuat ku tak bisa menahan rasa sakit ini.
Akhirnya aku menyudahi semua rasa sakit ini dengan membunuh semua sahabat ku.
Tebasan tiap tebasan ku lancarkan untuk melepaskan kepala mereka dari tempatnya.
Aku ingin membuat mereka berhenti memikirkan cinta.
Aku mencoba membela kepala mereka,agar aku bisa membersihkan otak mereka dari cinta.
Semua tubuh mereka ku cabik dengan membabi-buta.
Tinggal tubuh wanita yang ku cintai.
Yang sekarang tinggal bersama ku.
Meski dia kini sudah beraroma busuk,aku tetap merasa hangat ketika memeluknya.
Aku ingin cinta kami tak terbendung apapun.
Aku mengabadikan tempat pertumpahan darah kami,agar aku bisa mengenang tindakan gila yang ku lakukan untuk memperebutkan cinta.
Semoga arwah sahabat-sahabat ku tetap bersahabat di alam sana,tanpa memikirkan cinta yang memecah belah kami.
Awalnya kami semua bahagia bersama.
Semua berubah karena cinta.
Aku menyukai sahabat wanita ku,sahabat wanita ku menyukai sahabat pria ku,sahabat pria ku menyukai sahabat wanita ku yang lain.
Cinta kami bertepuk sebelah tangan.
Padahal kami semua bersahabat,dan kelompok ini dibentuk karena persahabatan kami.
Cinta adalah hal yang menyakitkan.
Cinta membuat kami buta.
Kami semakin menjadi-jadi.
Setiap kami ingin orang yang kami sukai menyukai kami juga.
Ini lebih dari cinta yang disebut cinta segitiga.
Kami ada bertujuh,dan kami saling menyukai seseorang,meski tau orang yang kami sukai menyukai orang lain.
Cinta membuat kami kehilangan kesadaran.
Kami mulai bertindak gila.
Inilah yang disebut bencana.
Semua mengeluarkan tindakan diluar nalar.
Hal ini tidak bisa diselesaikan dengan kata-kata.
Semua menjadi gila.
Pertumpahan darah tak bisa dielakkan.
Semua menggila.
Aku pun tidak bisa menerima hal ini.
Aku pun ingin memiliki orang yang kucintai.
Tapi semua sudah terlambat.
Cinta membuat ku tak bisa menahan rasa sakit ini.
Akhirnya aku menyudahi semua rasa sakit ini dengan membunuh semua sahabat ku.
Tebasan tiap tebasan ku lancarkan untuk melepaskan kepala mereka dari tempatnya.
Aku ingin membuat mereka berhenti memikirkan cinta.
Aku mencoba membela kepala mereka,agar aku bisa membersihkan otak mereka dari cinta.
Semua tubuh mereka ku cabik dengan membabi-buta.
Tinggal tubuh wanita yang ku cintai.
Yang sekarang tinggal bersama ku.
Meski dia kini sudah beraroma busuk,aku tetap merasa hangat ketika memeluknya.
Aku ingin cinta kami tak terbendung apapun.
Aku mengabadikan tempat pertumpahan darah kami,agar aku bisa mengenang tindakan gila yang ku lakukan untuk memperebutkan cinta.
Semoga arwah sahabat-sahabat ku tetap bersahabat di alam sana,tanpa memikirkan cinta yang memecah belah kami.
Saturday, 18 June 2016
-ULANG TAHUN-
Hari ini adalah hari ulang tahun ku.
Aku berpikir apa yang akan ku lakukan pada umur baru ku yang sudah menginjak 19 tahun ini.
Aku berpikir untuk merubah kebiasaan ku yang bersifat kriminal ini.
Padahal aku sudah berpikir dan berniat untuk menghintakan kebiasaan buruk ku ini.
Namun sayangnya semua tak berhasil.
Tak terhitung jari lagi mereka yang sudah ku bunuh satu hari ini,hari ulang tahun ku.
7 orang kehilangan kesempatan melihat matahari dikeesokan hari karena berisik ketika pagi tiba.
Awalnya aku hanya menyayat tenggorokan mereka agar mereka tidak berisik lagi.
Namun aku teringat akan keuangan ku yang tengah sulit.
Akhirnya aku menguliti mereka agar bisa ku masak besok.
Kubersihkan isi perut mereka,ku bersihkan daging mereka dari racun-racun tubuh yang mereka mungkin tidak tahu kalau racun itu ada di tubuhnya.
Sungguh orang-orang yang kotor,darah mereka lebih kental dan pekat dibanding darah orang sehat.
Ku cungkil bola matanya agar dapat kugunakan untuk topping sushi besok.
Tengkorak kepala mereka ku gunakan sebagai asbak rokok dan sebagian untuk tempat menggantung sikat gigi.
Itu baru di pagi hari,saat-saat orang-orang mulai menyiapkan diri untuk beraktifitas,aku sudah melakukan hobi buruk ku lagi.
Siangnya aku didatangi segerombolan orang yang jumlahnya tak ku ingat.
Mereka marah karena warga mereka ku bunuh.
Aku sudah bilang ini hari ulang tahun ku,aku berharap agar mereka sedikit tenang dan lebih menyayangi nyawa mereka.
Tapi mereka tak mengindahkan kata-kata ku.
Mereka brutal mencoba membunuh ku.
Akhirnya meski terluka dan tubuh berlumuran darah,aku dapat menutup mulut mereka rapat-rapat untuk selamanya.
Hingga pada malam hari,beberapa jam yang lalu, ketika aku ingin berdoa dan meminta maaf akan apa yang kulakukan satu hari ini,masih saja banyak pengganggu datang.
Kata mereka,mereka ingin menuntut keadilan.
Aku juga hanya mengharapkan ketenangan.
Di hari yang dibilang orang istimewa ini,di hari ulang tahun ku ini.
Sekarang mereka sudah teronggok di gudang kontrakan ku,dengan berlumuran darah,dengan anggota tubuh yang entah sudah kemana ku buat,dengan tengkorak yang sudah tak tersusun rapi.
Sebelum menutup hari ini,akhirnya aku bisa berdoa dengan tenang,dengan sunyi,hanya suara doa ku dan suara jarum jam yang terdengar sayup-sayup.
Aku ingin menutup hari ini dengan keistimewaan.
Setelah berdoa,aku menyiapkan makan malam mewah dengan semuanya serba daging,daging manusia.
Sungguh kisah tragis bagi mereka dan bagi ku.
Hari Ulang tahun ternyata tak seindah yang mereka bilang.
Hari ulang tahun ternyata hanya omong kosong belaka.
Hari yang mereka katakan dimana mereka bisa ceria,bisa bercanda tawa,bisa tertawa lepas,bisa menambah kenangan baru,bisa ini itu,atau apalah yang mereka sebutkan.
Persetan dengan tren hari ulang tahun.
Bagi ku dengan bisa makan,tidur,dan beraktifitas dengan tenang,itu sudah cukup.
Sekarang aku hanya perlu menjaga kesehatan dengan makanan sehat dari daging alot milik manusia-manusia hina ini agar aku bisa tetap hidup dan terus melanjutkan hobi ku ini.
Persetan dengan pengharapan yang dilakukan saat ulang tahun.
Mungkin hobi ku ini tidak bisa dihilangkan,dan mungkin hanya dengan ini aku bisa hidup.
Semoga dihari ulang tahun kalian,kalian tidak melakukan sesuatu yang aneh,berlebihan dan bersifat mengganggu.
Karena meski bukan hari ulang tahun ku,aku akan tetap membungkam mulut mereka yang mengganggu.
Karena aku bisa hadir,bisa hilang,sesuai dengan kemauan ku dan situasi yang kalian buat.
Sekian
Aku berpikir apa yang akan ku lakukan pada umur baru ku yang sudah menginjak 19 tahun ini.
Aku berpikir untuk merubah kebiasaan ku yang bersifat kriminal ini.
Padahal aku sudah berpikir dan berniat untuk menghintakan kebiasaan buruk ku ini.
Namun sayangnya semua tak berhasil.
Tak terhitung jari lagi mereka yang sudah ku bunuh satu hari ini,hari ulang tahun ku.
7 orang kehilangan kesempatan melihat matahari dikeesokan hari karena berisik ketika pagi tiba.
Awalnya aku hanya menyayat tenggorokan mereka agar mereka tidak berisik lagi.
Namun aku teringat akan keuangan ku yang tengah sulit.
Akhirnya aku menguliti mereka agar bisa ku masak besok.
Kubersihkan isi perut mereka,ku bersihkan daging mereka dari racun-racun tubuh yang mereka mungkin tidak tahu kalau racun itu ada di tubuhnya.
Sungguh orang-orang yang kotor,darah mereka lebih kental dan pekat dibanding darah orang sehat.
Ku cungkil bola matanya agar dapat kugunakan untuk topping sushi besok.
Tengkorak kepala mereka ku gunakan sebagai asbak rokok dan sebagian untuk tempat menggantung sikat gigi.
Itu baru di pagi hari,saat-saat orang-orang mulai menyiapkan diri untuk beraktifitas,aku sudah melakukan hobi buruk ku lagi.
Siangnya aku didatangi segerombolan orang yang jumlahnya tak ku ingat.
Mereka marah karena warga mereka ku bunuh.
Aku sudah bilang ini hari ulang tahun ku,aku berharap agar mereka sedikit tenang dan lebih menyayangi nyawa mereka.
Tapi mereka tak mengindahkan kata-kata ku.
Mereka brutal mencoba membunuh ku.
Akhirnya meski terluka dan tubuh berlumuran darah,aku dapat menutup mulut mereka rapat-rapat untuk selamanya.
Hingga pada malam hari,beberapa jam yang lalu, ketika aku ingin berdoa dan meminta maaf akan apa yang kulakukan satu hari ini,masih saja banyak pengganggu datang.
Kata mereka,mereka ingin menuntut keadilan.
Aku juga hanya mengharapkan ketenangan.
Di hari yang dibilang orang istimewa ini,di hari ulang tahun ku ini.
Sekarang mereka sudah teronggok di gudang kontrakan ku,dengan berlumuran darah,dengan anggota tubuh yang entah sudah kemana ku buat,dengan tengkorak yang sudah tak tersusun rapi.
Sebelum menutup hari ini,akhirnya aku bisa berdoa dengan tenang,dengan sunyi,hanya suara doa ku dan suara jarum jam yang terdengar sayup-sayup.
Aku ingin menutup hari ini dengan keistimewaan.
Setelah berdoa,aku menyiapkan makan malam mewah dengan semuanya serba daging,daging manusia.
Sungguh kisah tragis bagi mereka dan bagi ku.
Hari Ulang tahun ternyata tak seindah yang mereka bilang.
Hari ulang tahun ternyata hanya omong kosong belaka.
Hari yang mereka katakan dimana mereka bisa ceria,bisa bercanda tawa,bisa tertawa lepas,bisa menambah kenangan baru,bisa ini itu,atau apalah yang mereka sebutkan.
Persetan dengan tren hari ulang tahun.
Bagi ku dengan bisa makan,tidur,dan beraktifitas dengan tenang,itu sudah cukup.
Sekarang aku hanya perlu menjaga kesehatan dengan makanan sehat dari daging alot milik manusia-manusia hina ini agar aku bisa tetap hidup dan terus melanjutkan hobi ku ini.
Persetan dengan pengharapan yang dilakukan saat ulang tahun.
Mungkin hobi ku ini tidak bisa dihilangkan,dan mungkin hanya dengan ini aku bisa hidup.
Semoga dihari ulang tahun kalian,kalian tidak melakukan sesuatu yang aneh,berlebihan dan bersifat mengganggu.
Karena meski bukan hari ulang tahun ku,aku akan tetap membungkam mulut mereka yang mengganggu.
Karena aku bisa hadir,bisa hilang,sesuai dengan kemauan ku dan situasi yang kalian buat.
Sekian
Wednesday, 8 June 2016
-WISATA-
Teman-teman ku sedang mengadakan wisata.
Mereka mengajak ku,tapi karena aku kurang tertarik dengan wisata,akhirnya aku menolak.
Pukul 23.10 mereka berangkat dari titik pertemuan di dekat kontrakan ku.
Mereka pamit pergi dengan senyum kegembiraan menempel di wajah mereka.
Keesokan harinya,jam 19.31 mereka kembali,namun kini dengan wajah lesu,sedikit pun tak terlihat ada semangat di wajah mereka.
Karena mungkin mereka lelah,akhirnya mereka langsung memasuki kamar masing-masing,membaringkan badan dan akhirnya tertidur.
Ketika mereka tertidur,aku melanjutkan tugas ku yang tadi sempat tertunda karena menyambut mereka.
Saat tengah asiknya berkutat dengan tugas ku di kamar ku,aku mendengar suara beberapa orang yang terengah-engah di depan pintu,sembari mengetuk pintu.
Aku segera berlari keluar dan membukakan pintu.
Ternyata mereka adalah teman-temannya teman ku.
Mereka terlihat gelisah,lesu dan bahkan ada yang menangis.
Aku bertanya pada mereka "Apa yang terjadi ? Kenapa wajah kalian seperti itu ?"
Mereka menjawab " Teman-teman mu kecelakaan,kami berangkat dengan 2 mobil,dan mobil yang mereka kendarai kecelakaan. Semua penumpang mobil tersebut dinyatakan tewas setelah dilarikan ke rumah sakit dan kehabisan darah dalam perjalanan"
Aku lalu tertawa terpingkal-pingkal.
Mereka terlalu bodoh untuk lelucon seperti itu.
Aku baru saja melihat teman-teman ku masuk ke kamar mereka masing-masing,sudah pasti aku tidak percaya dengan yang mereka katakan.
Namun mereka bersikeras meyakinkan aku.
Karena ku pikir lelucon mereka mulai keterlaluan,akhirnya aku mengarahkan mereka ke kamar teman-teman ku.
Dan apa yang kami dapati adalah hal terburuk yang pernah ku lihat.
Tubuh hancur dengan darah kering,isi perut yang keluar kemana-mana,serta bentuk tubuh yang sudah tak karuan,itulah yang kami temukan.
Aku merasa seakan semua ini mimpi,karena aku tak percaya akan hal-hal mistis.
Aku menampar wajah sekeras mungkin,dan akhirnya aku tahu bahwa yang ada didepan mataku sekarang adalah nyata.
Ternyata yang kembali tadi bukanlah teman-teman ku,melainkan mayat mereka yang sementara dirasuki arwah mereka untuk menyampaikan pada ku bahwa mereka sudah kembali dari wisata mereka.
Sungguh teman-teman yang baik,mereka tak ingin aku khawatir.
Mereka mengajak ku,tapi karena aku kurang tertarik dengan wisata,akhirnya aku menolak.
Pukul 23.10 mereka berangkat dari titik pertemuan di dekat kontrakan ku.
Mereka pamit pergi dengan senyum kegembiraan menempel di wajah mereka.
Keesokan harinya,jam 19.31 mereka kembali,namun kini dengan wajah lesu,sedikit pun tak terlihat ada semangat di wajah mereka.
Karena mungkin mereka lelah,akhirnya mereka langsung memasuki kamar masing-masing,membaringkan badan dan akhirnya tertidur.
Ketika mereka tertidur,aku melanjutkan tugas ku yang tadi sempat tertunda karena menyambut mereka.
Saat tengah asiknya berkutat dengan tugas ku di kamar ku,aku mendengar suara beberapa orang yang terengah-engah di depan pintu,sembari mengetuk pintu.
Aku segera berlari keluar dan membukakan pintu.
Ternyata mereka adalah teman-temannya teman ku.
Mereka terlihat gelisah,lesu dan bahkan ada yang menangis.
Aku bertanya pada mereka "Apa yang terjadi ? Kenapa wajah kalian seperti itu ?"
Mereka menjawab " Teman-teman mu kecelakaan,kami berangkat dengan 2 mobil,dan mobil yang mereka kendarai kecelakaan. Semua penumpang mobil tersebut dinyatakan tewas setelah dilarikan ke rumah sakit dan kehabisan darah dalam perjalanan"
Aku lalu tertawa terpingkal-pingkal.
Mereka terlalu bodoh untuk lelucon seperti itu.
Aku baru saja melihat teman-teman ku masuk ke kamar mereka masing-masing,sudah pasti aku tidak percaya dengan yang mereka katakan.
Namun mereka bersikeras meyakinkan aku.
Karena ku pikir lelucon mereka mulai keterlaluan,akhirnya aku mengarahkan mereka ke kamar teman-teman ku.
Dan apa yang kami dapati adalah hal terburuk yang pernah ku lihat.
Tubuh hancur dengan darah kering,isi perut yang keluar kemana-mana,serta bentuk tubuh yang sudah tak karuan,itulah yang kami temukan.
Aku merasa seakan semua ini mimpi,karena aku tak percaya akan hal-hal mistis.
Aku menampar wajah sekeras mungkin,dan akhirnya aku tahu bahwa yang ada didepan mataku sekarang adalah nyata.
Ternyata yang kembali tadi bukanlah teman-teman ku,melainkan mayat mereka yang sementara dirasuki arwah mereka untuk menyampaikan pada ku bahwa mereka sudah kembali dari wisata mereka.
Sungguh teman-teman yang baik,mereka tak ingin aku khawatir.
Sunday, 5 June 2016
-DOMPET-
Ku cari disini,namun tak kutemukan.
Ku cari disana,namun tak kutemukan.
Ku cari disitu,juga tak kutemukan.
Sepanjang hari aku mencari,namun tak kutemukan.
Sejenak aku berpikir,akhirnya aku ingat dimana dompet ku.
Aku baru ingat aku meninggalkannya di perut mayat yang ku bunuh sore ini.
Mayat yang ku bunuh untuk menjadi bahan makanan selama bulan puasa.
Untung mayat itu sudah ku potong-potong ,jadi mudah menemukannya.
Tapi sialnya dompet ku jadi berlumur darah dan agak sedikit amis.
Sialnya aku hari ini.
Ku cari disana,namun tak kutemukan.
Ku cari disitu,juga tak kutemukan.
Sepanjang hari aku mencari,namun tak kutemukan.
Sejenak aku berpikir,akhirnya aku ingat dimana dompet ku.
Aku baru ingat aku meninggalkannya di perut mayat yang ku bunuh sore ini.
Mayat yang ku bunuh untuk menjadi bahan makanan selama bulan puasa.
Untung mayat itu sudah ku potong-potong ,jadi mudah menemukannya.
Tapi sialnya dompet ku jadi berlumur darah dan agak sedikit amis.
Sialnya aku hari ini.
Saturday, 4 June 2016
-USIL-
Aku mungkin masuk kedalam kategori orang yang usil.
Begitu juga dengan teman-teman ku yang tinggal serumah dengan ku.
Tapi aku menganjurkan untuk tak jadi seperti kami,atau lebih tepatnya tak jadi seperti ku.
Akan ku ceritakan sedikit pengalaman ku.
Sejak ketertarikan kami dengan hal mistis,kami jadi sering saling mengerjai satu sama lain.
Mulai dari menceritakan pengalaman bohong yang berbau mistis,hingga saling mengagetkan ketika ada kesempatan sekecil apapun.
Semua terasa menyenangkan pada awalnya,karena hal tersebut merupakan hal yang menyenangkan untuk mengisi waktu luang.
Tapi seiring berjalannya waktu,semua mulai terasa membosankan dan parahnyanya terasa mengesalkan.
Mungkin teman-teman ku masih merasa kalau hal itu terasa menyenangkan.
Tapi aku sudah muak akan semua hal itu,dan mulai kesal bila mereka melakukan hal tersebut terhadap ku.
Apalagi mereka melakukan hal tersebut kepada ku,padahal aku tidak melakukan hal tersebut kepada mereka.
Hingga akhirnya,suatu malam yang kelam,malam dimana akhirnya keusilan kami semua disudahi.
Ketika aku sedang mandi,teman-teman ku mulai menyiapkan perangkap yang menurut mereka seram dan menyenangkan.
Aku sudah memperingati mereka untuk tidak melakukannya,karena mandi ku mulai terganggu akan hal itu.
Mereka memainkan saklar lampu hingga akhirnya lampu kamar mandi rusak,sehingga gelaplah sudah suasana dalam toilet.
Mereka juga memutar lagu-lagu seram yang dipercaya dapat memanggil makhluk-makhluk gaib.
Kekesalan ku sampai pada puncaknya,mungkin karena makhluk gaib itu mulai merasuki ku.
Selesai membersihkan diri,dengan hanya berbalut handuk,aku keluar toilet,mematikan semua saklar lampu dan mulai bermain dalam gelap.
Aku sudah kehilangan akal sehat ku.
Dengan sebilah pisau yang ku ambil dari dapur,aku mulai menyudahi keusilan mereka.
Bukan dengan kata-kata lagi,kini dengan tindakan.
Aku mulai menyayat tenggorokan teman-teman ku itu.
Mungkin karena kehilangan akal sehat,aku jadi keterusan hingga akhirnya aku membunuh mereka.
Dengan bersimbah darah,aku menyudahi keusilan itu.
Keusilan yang awalnya seru dang menyenangkan.
Kini mereka tinggal tubuh dingin dengan bercak darah.
Aku menyimpan mereka di dalam lemari pendingin,untuk menjadi pengingat agar aku tak usil lagi.
Aku juga mendekorasi ulang ruangan tempat lemari pendingin dengan darah teman-teman ku.
Aku mengukir kata-kata seram,wajah-wajah seram dan segala sesuatu yang seram.
Semuanya ku buat dengan darah mereka.
Akhirnya aku harus mandi lagi,dengan kondisi toilet yang gelap gulita.
Setidaknya sekarang lebih tenang,lebih seram,lebih menyenangkan dengan suara dari lagu-lagu menyeramkan itu.
Tinggal membersihkan bercak darah dan isi perut yang berserakan di dapur.
Begitulah pengalaman ku.
Jadi ku sarankan sekali lagi,jangan usil,apalagi kepada teman mu yang psikopat.
Karena hal tersebut akan berujung maut terhadap mu dan sekitar mu.
Begitu juga dengan teman-teman ku yang tinggal serumah dengan ku.
Tapi aku menganjurkan untuk tak jadi seperti kami,atau lebih tepatnya tak jadi seperti ku.
Akan ku ceritakan sedikit pengalaman ku.
Sejak ketertarikan kami dengan hal mistis,kami jadi sering saling mengerjai satu sama lain.
Mulai dari menceritakan pengalaman bohong yang berbau mistis,hingga saling mengagetkan ketika ada kesempatan sekecil apapun.
Semua terasa menyenangkan pada awalnya,karena hal tersebut merupakan hal yang menyenangkan untuk mengisi waktu luang.
Tapi seiring berjalannya waktu,semua mulai terasa membosankan dan parahnyanya terasa mengesalkan.
Mungkin teman-teman ku masih merasa kalau hal itu terasa menyenangkan.
Tapi aku sudah muak akan semua hal itu,dan mulai kesal bila mereka melakukan hal tersebut terhadap ku.
Apalagi mereka melakukan hal tersebut kepada ku,padahal aku tidak melakukan hal tersebut kepada mereka.
Hingga akhirnya,suatu malam yang kelam,malam dimana akhirnya keusilan kami semua disudahi.
Ketika aku sedang mandi,teman-teman ku mulai menyiapkan perangkap yang menurut mereka seram dan menyenangkan.
Aku sudah memperingati mereka untuk tidak melakukannya,karena mandi ku mulai terganggu akan hal itu.
Mereka memainkan saklar lampu hingga akhirnya lampu kamar mandi rusak,sehingga gelaplah sudah suasana dalam toilet.
Mereka juga memutar lagu-lagu seram yang dipercaya dapat memanggil makhluk-makhluk gaib.
Kekesalan ku sampai pada puncaknya,mungkin karena makhluk gaib itu mulai merasuki ku.
Selesai membersihkan diri,dengan hanya berbalut handuk,aku keluar toilet,mematikan semua saklar lampu dan mulai bermain dalam gelap.
Aku sudah kehilangan akal sehat ku.
Dengan sebilah pisau yang ku ambil dari dapur,aku mulai menyudahi keusilan mereka.
Bukan dengan kata-kata lagi,kini dengan tindakan.
Aku mulai menyayat tenggorokan teman-teman ku itu.
Mungkin karena kehilangan akal sehat,aku jadi keterusan hingga akhirnya aku membunuh mereka.
Dengan bersimbah darah,aku menyudahi keusilan itu.
Keusilan yang awalnya seru dang menyenangkan.
Kini mereka tinggal tubuh dingin dengan bercak darah.
Aku menyimpan mereka di dalam lemari pendingin,untuk menjadi pengingat agar aku tak usil lagi.
Aku juga mendekorasi ulang ruangan tempat lemari pendingin dengan darah teman-teman ku.
Aku mengukir kata-kata seram,wajah-wajah seram dan segala sesuatu yang seram.
Semuanya ku buat dengan darah mereka.
Akhirnya aku harus mandi lagi,dengan kondisi toilet yang gelap gulita.
Setidaknya sekarang lebih tenang,lebih seram,lebih menyenangkan dengan suara dari lagu-lagu menyeramkan itu.
Tinggal membersihkan bercak darah dan isi perut yang berserakan di dapur.
Begitulah pengalaman ku.
Jadi ku sarankan sekali lagi,jangan usil,apalagi kepada teman mu yang psikopat.
Karena hal tersebut akan berujung maut terhadap mu dan sekitar mu.
-CERITA-
Setiap hari jumat aku selalu mendengarkan cerita horor dari salah satu siaran radio kesukaan ku.
Aku mempunyai ketertarikan lebih akan hal-hal berbau mistis.
Setiap aku mendengarkan cerita-cerita yang disampaikan,selalu aku berharap agar aku bisa merasakan hal yang sama seperti yang diceritakan.
Sampai suatu hari aku menyesal pernah berharap seperti itu.
Awalnya aku merasa senang karena akhirnya banyak makhluk astrala yang mengunjungi ku.
Akhirnya aku punya teman bermain dimalam hari.
Tapi,semakin hari semua itu mulai membuat ku risih.
Mereka mengikuti kemanapun,24 jam sehari.
Hidup ku mulai kacau karena hal itu.
Mulai dari muncul rambut diwajah ku ketika aku tidur,lampu yang mati-menyala ketika aku buang air,hingga suara cekikikan yang mengganggu tidur ku.
Dari cerita yang ku dengar dari radio,cara mengatasinya hanya satu,ikuti permainan yang mereka ajukan.
Aku mulai mengikuti saran itu dan mulai bermain dengan mereka.
Sampai suatu waktu permainan mereka keterlaluan,mereka meminta ku untuk membunuh.
Anehnya aku mulai senang akan permainan membunuh ini,karena perlahan aku mulai merasakan kesenangan yang mungkin juga mereka rasakan.
Sekarang aku meringkuk di sel yang dingin karena permainan itu.
Kata mereka aku membunuh keluarga ku.
Padahal aku sudah mengatakan paada mereka bahwa aku hanya BERMAIN.
Karena kesal dan bosan,akhirnya aku memainkan permainan ini di sel,sehingga akhirnya lapas ini terlihat sepi karena mereka semua sudah ku bunuh.
Padahal mereka masih disni,hanya saja dengan wujud yang berbeda.
Aku ingin memberi saran.
Jika tak punya mental yang kuat,ku sarankan jangan ikut mendengar cerita yang ku dengar dari radio.
Karena kau mungkin kau akan kecanduan seperti aku,kecanduan permainan gila ini.
Tapi bila kau sudah kecanduan,tidak ada salahnya kan kau ikut BERMAIN dengan ku ?
Kita lihat siapa yang lebih mahir dalam permainan ini :v
Aku mempunyai ketertarikan lebih akan hal-hal berbau mistis.
Setiap aku mendengarkan cerita-cerita yang disampaikan,selalu aku berharap agar aku bisa merasakan hal yang sama seperti yang diceritakan.
Sampai suatu hari aku menyesal pernah berharap seperti itu.
Awalnya aku merasa senang karena akhirnya banyak makhluk astrala yang mengunjungi ku.
Akhirnya aku punya teman bermain dimalam hari.
Tapi,semakin hari semua itu mulai membuat ku risih.
Mereka mengikuti kemanapun,24 jam sehari.
Hidup ku mulai kacau karena hal itu.
Mulai dari muncul rambut diwajah ku ketika aku tidur,lampu yang mati-menyala ketika aku buang air,hingga suara cekikikan yang mengganggu tidur ku.
Dari cerita yang ku dengar dari radio,cara mengatasinya hanya satu,ikuti permainan yang mereka ajukan.
Aku mulai mengikuti saran itu dan mulai bermain dengan mereka.
Sampai suatu waktu permainan mereka keterlaluan,mereka meminta ku untuk membunuh.
Anehnya aku mulai senang akan permainan membunuh ini,karena perlahan aku mulai merasakan kesenangan yang mungkin juga mereka rasakan.
Sekarang aku meringkuk di sel yang dingin karena permainan itu.
Kata mereka aku membunuh keluarga ku.
Padahal aku sudah mengatakan paada mereka bahwa aku hanya BERMAIN.
Karena kesal dan bosan,akhirnya aku memainkan permainan ini di sel,sehingga akhirnya lapas ini terlihat sepi karena mereka semua sudah ku bunuh.
Padahal mereka masih disni,hanya saja dengan wujud yang berbeda.
Aku ingin memberi saran.
Jika tak punya mental yang kuat,ku sarankan jangan ikut mendengar cerita yang ku dengar dari radio.
Karena kau mungkin kau akan kecanduan seperti aku,kecanduan permainan gila ini.
Tapi bila kau sudah kecanduan,tidak ada salahnya kan kau ikut BERMAIN dengan ku ?
Kita lihat siapa yang lebih mahir dalam permainan ini :v
Wednesday, 25 May 2016
-PULPEN-
Dulu aku punya banyak pulpen.
Semakin hari pulpen ku semakin berkurang.
Mungkin kalian berpikir bahwa aku sedih karena kehilangan pulpen-pulpen ku.
Tidak,aku tidak sedih.
Karena pulpen-pulpen ku yang sudah hilang,menempel dengan posisi yang bagus ditubuh teman-teman ku.
Aku menggunakan pulpen untuk mengukir tubuh teman-teman ku.
Sekarang tubuh mereka dingin karena tidak dialiri darah,tapi terlihat bagus karena aku mengukir wajah mereka dengan baik.
Sekarang mereka terlihat selalu tersenyum dengan bola mata yang sudah menggantung diwajah mereka.
Bagus bukan ?
Semakin hari pulpen ku semakin berkurang.
Mungkin kalian berpikir bahwa aku sedih karena kehilangan pulpen-pulpen ku.
Tidak,aku tidak sedih.
Karena pulpen-pulpen ku yang sudah hilang,menempel dengan posisi yang bagus ditubuh teman-teman ku.
Aku menggunakan pulpen untuk mengukir tubuh teman-teman ku.
Sekarang tubuh mereka dingin karena tidak dialiri darah,tapi terlihat bagus karena aku mengukir wajah mereka dengan baik.
Sekarang mereka terlihat selalu tersenyum dengan bola mata yang sudah menggantung diwajah mereka.
Bagus bukan ?
Tuesday, 24 May 2016
-CATATAN-
Aku seorang mahasiswa yang tinggal di kontrakan bersama ke tiga teman ku.
Di kontrakan kami ada 7 ruangan.
4 kamar tidur,1 gudang,2 toilet.
Hanya satu toilet yang berfungsi.
Setiap pagi sejak minggu kedua kami tinggal,selalu ada catatan di dapur.
Awalnya aku hanya berpikir itu adalah catatan tetangga yang ingin lebih dekat dengan kami karena isi catatan tersebut adalah perkenalan diri.
Anehnya catatan ini terus datang di posisi yang sama,dan menggambarkan bahwa penulisnya adalah seorang wanita.
Padahal disebelah kiri dan kanan kontrakan kami adalah kost untuk pria,begitu juga seberang belakang dan seberang depan kontrakan kami.
Akhirnya setelah sebulan tinggal di kontrakan ini,aku menemukan jawaban dari pengirim catatan-catatan itu.
Suatu malam aku terbangun karena ingin buang air kecil.
Saat aku pergi ke toilet,sehelai kertas keluar dari toilet yang tidak digunakan.
Di kertas itu tertulis "Aku biasa membunuh orang yang tidak membalas pesan ku. Ku harap kau tak jadi korban ku selanjutnya".
Ternyata catatan itu berasal dari hantu penunggu kontrakan ini.
Sejak saat itu aku jadi sering membalas pesannya.
Karena kami punya hobi yang sama,yaitu MEMBUNUH.
Kami jadikan teman kontrakan ku sebagai pelampiasan hehehe.
Di kontrakan kami ada 7 ruangan.
4 kamar tidur,1 gudang,2 toilet.
Hanya satu toilet yang berfungsi.
Setiap pagi sejak minggu kedua kami tinggal,selalu ada catatan di dapur.
Awalnya aku hanya berpikir itu adalah catatan tetangga yang ingin lebih dekat dengan kami karena isi catatan tersebut adalah perkenalan diri.
Anehnya catatan ini terus datang di posisi yang sama,dan menggambarkan bahwa penulisnya adalah seorang wanita.
Padahal disebelah kiri dan kanan kontrakan kami adalah kost untuk pria,begitu juga seberang belakang dan seberang depan kontrakan kami.
Akhirnya setelah sebulan tinggal di kontrakan ini,aku menemukan jawaban dari pengirim catatan-catatan itu.
Suatu malam aku terbangun karena ingin buang air kecil.
Saat aku pergi ke toilet,sehelai kertas keluar dari toilet yang tidak digunakan.
Di kertas itu tertulis "Aku biasa membunuh orang yang tidak membalas pesan ku. Ku harap kau tak jadi korban ku selanjutnya".
Ternyata catatan itu berasal dari hantu penunggu kontrakan ini.
Sejak saat itu aku jadi sering membalas pesannya.
Karena kami punya hobi yang sama,yaitu MEMBUNUH.
Kami jadikan teman kontrakan ku sebagai pelampiasan hehehe.
Monday, 16 May 2016
-MEROKOK-
Merokok adalah kebiasaan buruk.
Karena itu aku benci para perokok.
Setiap aku bertemu perokok,aku memotong jemari mereka agar mereka tidak bisa merokok.
Tujuan ku baik,hanya ingin mereka melihat darah gelap,kotor,hasil dari kebiasaan mereka.
Disamping itu aku suka melihat darah berkucuran
Karena itu aku benci para perokok.
Setiap aku bertemu perokok,aku memotong jemari mereka agar mereka tidak bisa merokok.
Tujuan ku baik,hanya ingin mereka melihat darah gelap,kotor,hasil dari kebiasaan mereka.
Disamping itu aku suka melihat darah berkucuran
Wednesday, 16 March 2016
--TV--
-TV-
Menonton tv sendirian tidaklah salah.
Yang salah adalah ketika kau mematikan tv dan kembali duduk dihadapan tv.
Karena dengan kembali duduk menghadap tv kau akan mendapati kenyataan bahwa sebenarnya kau tak sendiri.
Mungkin "DIA" ada disamping mu,menemani mu memandang tv yang gelap itu
Menonton tv sendirian tidaklah salah.
Yang salah adalah ketika kau mematikan tv dan kembali duduk dihadapan tv.
Karena dengan kembali duduk menghadap tv kau akan mendapati kenyataan bahwa sebenarnya kau tak sendiri.
Mungkin "DIA" ada disamping mu,menemani mu memandang tv yang gelap itu
Monday, 7 March 2016
--PEMBERANI--
"PEMBERANI"
Aku dulunya pemberani.
Tak ada hal yang yang kutakuti di dunia ini.
Tapi semua berubah,sejak aku membunuh keluarga ku.
Entah mengapa mereka tetap saja berisik.
Awalnya aku menyimpan mereka di lemari pendingin untuk persediaan makananan.
Tapi mereka selalu saja berisik menggedor pintu lemari pendingin,padahal tangan mereka ku bagi menjadi lima bagian.
Akhirnya aku membuang mereka ke tempat pembuangan sampah kota.
Tapi dipagi hari aku selalu mendapati tubuh mereka didepan rumahku.
Hal itu membuat ku gila.
Karena hal tersebut tak kunjung berakhir,ku putuskan untuk melumat mereka dalam perutku.
Karena ku pikir pasti mereka akan tenang dalam perut ku.
Anggapan ku salah,ternyata mereka semakin membuat ku gila.
Mereka tiap malam meronta-ronta dalam perutku,membuat ku tak bisa tertidur dengan pulas.
Akhirnya aku takut. Semua keberanian ku hancur karena ronta yang menyiksa dari mereka.
Ku putuskan untuk menggiling tubuh ku di mesin penggiling dan akhirnya suara itu hilang.
Sekarang aku bisa tidur dengan tenang.
Aku dulunya pemberani.
Tak ada hal yang yang kutakuti di dunia ini.
Tapi semua berubah,sejak aku membunuh keluarga ku.
Entah mengapa mereka tetap saja berisik.
Awalnya aku menyimpan mereka di lemari pendingin untuk persediaan makananan.
Tapi mereka selalu saja berisik menggedor pintu lemari pendingin,padahal tangan mereka ku bagi menjadi lima bagian.
Akhirnya aku membuang mereka ke tempat pembuangan sampah kota.
Tapi dipagi hari aku selalu mendapati tubuh mereka didepan rumahku.
Hal itu membuat ku gila.
Karena hal tersebut tak kunjung berakhir,ku putuskan untuk melumat mereka dalam perutku.
Karena ku pikir pasti mereka akan tenang dalam perut ku.
Anggapan ku salah,ternyata mereka semakin membuat ku gila.
Mereka tiap malam meronta-ronta dalam perutku,membuat ku tak bisa tertidur dengan pulas.
Akhirnya aku takut. Semua keberanian ku hancur karena ronta yang menyiksa dari mereka.
Ku putuskan untuk menggiling tubuh ku di mesin penggiling dan akhirnya suara itu hilang.
Sekarang aku bisa tidur dengan tenang.
Sunday, 6 March 2016
--HAL PALING MENGERIKAN--
"HAL PALING MENGERIKAN"
Kau tau hal yang paling mengerikan apa ?
Mungkin menurut mu adalah melihat kecelakaan langsung didepan mata atau melihat adagan terorisme secara langsung ?
Tidak bagi ku,karena hal itu sudah menjadi santapan ku setiap hari.
Hal yang paling mengerikan adalah terbangun dimalam hari karena ada suara yang memanggil mu,padahal kau tahu kau tinggal sendiri di rumah mu.
Yang membuat itu mengerikan adalah kau tidak melihat wujudnya,meski jelas suara itu berasal dari dekat mu.
Mengerikan bukan ? Tak apa,kau akan terbiasa bila sudah mengalaminya berkal-kali.
Kau tau hal yang paling mengerikan apa ?
Mungkin menurut mu adalah melihat kecelakaan langsung didepan mata atau melihat adagan terorisme secara langsung ?
Tidak bagi ku,karena hal itu sudah menjadi santapan ku setiap hari.
Hal yang paling mengerikan adalah terbangun dimalam hari karena ada suara yang memanggil mu,padahal kau tahu kau tinggal sendiri di rumah mu.
Yang membuat itu mengerikan adalah kau tidak melihat wujudnya,meski jelas suara itu berasal dari dekat mu.
Mengerikan bukan ? Tak apa,kau akan terbiasa bila sudah mengalaminya berkal-kali.
Saturday, 5 March 2016
--MALAM KELAM--
"MALAM KELAM"
Aku tak kuat hidup seperti ini.
Aku ingin esok hari adalah hari penghakiman.
Aku tak kuat melihat wajah-wajah yang menyeringai dimalam hari.
Meski itu diluar jendela,tetap saja membuat ku takut bila tak sengaja terlihat.
Terkadang dia juga mengetuk jendela ku dan menulis kan kata-kata mengancam dengan darah segar di jendela ku.
Padahal aku sudah membuang mayat mereka,tapi tetap saja mereka kembali tiap tengah malam.
Kuharap hari ini adalah hari terakhir aku hidup.
Aku tak kuat hidup seperti ini.
Aku ingin esok hari adalah hari penghakiman.
Aku tak kuat melihat wajah-wajah yang menyeringai dimalam hari.
Meski itu diluar jendela,tetap saja membuat ku takut bila tak sengaja terlihat.
Terkadang dia juga mengetuk jendela ku dan menulis kan kata-kata mengancam dengan darah segar di jendela ku.
Padahal aku sudah membuang mayat mereka,tapi tetap saja mereka kembali tiap tengah malam.
Kuharap hari ini adalah hari terakhir aku hidup.
Thursday, 3 March 2016
--ANEH--
"ANEH"
Setiap malam aku selalu tidur dengan nyenyak.
Aku tidur di kamar yang berbeda dengan orang tua ku,berhubung aku sudah cukup besar untuk tidur sendiri.
Selama ini aku tidur dengan tenang,tapi belakangan ini aku sering bermimpi.
Mimpi ini terlalu nyata untuk dibilang mimpi. Seakan semua ku alami dalam keadaan sadar atau mungkin memang begitu.
Tiap tengah malam aku selalu terbangun karena seseorang mengelus-elus rambut ku.
Tak ada yang aneh dengan elusannya,keanehannya ada apada tangan yang mengelus ku.
Aku merasa bahwa tangan yang mengelus ku seperti tangan ibu ku.
Padahal tubuh ibu ku sudah ku kubur di taman belakang rumah seminggu yang lalu.
Belum lagi tubuhnya sudah ku bagi menjadi 9 bagian dan posisinya semuanya terpisah.
Aneh bukan ? Aku heran dengan ibu ku.
Setiap malam aku selalu tidur dengan nyenyak.
Aku tidur di kamar yang berbeda dengan orang tua ku,berhubung aku sudah cukup besar untuk tidur sendiri.
Selama ini aku tidur dengan tenang,tapi belakangan ini aku sering bermimpi.
Mimpi ini terlalu nyata untuk dibilang mimpi. Seakan semua ku alami dalam keadaan sadar atau mungkin memang begitu.
Tiap tengah malam aku selalu terbangun karena seseorang mengelus-elus rambut ku.
Tak ada yang aneh dengan elusannya,keanehannya ada apada tangan yang mengelus ku.
Aku merasa bahwa tangan yang mengelus ku seperti tangan ibu ku.
Padahal tubuh ibu ku sudah ku kubur di taman belakang rumah seminggu yang lalu.
Belum lagi tubuhnya sudah ku bagi menjadi 9 bagian dan posisinya semuanya terpisah.
Aneh bukan ? Aku heran dengan ibu ku.
--SUARA--
"SUARA"
Sering aku mendengar suara-suara dari kegelapan kamar ku.
Padahal aku tak memiliki hewan peliharaan seperti anjing dan kucing.
Pernah sekali waktu aku terbangun dari tidur ku karena mendengar suara yang cukup berisik.
Setelah mencari sumber suara,akhirnya aku menemukan asal suara berisik itu.
Ternyata itu teman ku yang sedang menggiling daging untuk dikalengkan dan dijual esok hari.
Aku melihat bagian tubuh manusia yang masih segar dan bercak darah yang berceceran dimana-mana.
Tapi aku tak peduli,karena dari situlah kami selama ini hidup.
Lagipula tubuh-tubuh itu adalah tubuh manusia yang memang sudah bosan hidup.
Jadi aku anggap pekerjaan teman ku ini sarana untuk membantu orang-orang itu.
Kalau kau mau teman ku bisa buat kan satu kaleng berisi daging mu,asal kau mau membagi hasilnya berdua.
Sering aku mendengar suara-suara dari kegelapan kamar ku.
Padahal aku tak memiliki hewan peliharaan seperti anjing dan kucing.
Pernah sekali waktu aku terbangun dari tidur ku karena mendengar suara yang cukup berisik.
Setelah mencari sumber suara,akhirnya aku menemukan asal suara berisik itu.
Ternyata itu teman ku yang sedang menggiling daging untuk dikalengkan dan dijual esok hari.
Aku melihat bagian tubuh manusia yang masih segar dan bercak darah yang berceceran dimana-mana.
Tapi aku tak peduli,karena dari situlah kami selama ini hidup.
Lagipula tubuh-tubuh itu adalah tubuh manusia yang memang sudah bosan hidup.
Jadi aku anggap pekerjaan teman ku ini sarana untuk membantu orang-orang itu.
Kalau kau mau teman ku bisa buat kan satu kaleng berisi daging mu,asal kau mau membagi hasilnya berdua.
Wednesday, 2 March 2016
--MISTERI GELEMBUNG AIR--
"MISTERI GELEMBUNG AIR"
Dulu aku heran dengan bunyi air galon dimalam hari.
Meski aku tak mengambil air minum,tiap malam ada saja bunyi gelembung dari galon itu.
Sampai suatu hari aku melihat bayangan hitam besar sedang berjalan dan tidak sengaja menyenggol galon tersebut.
Kini aku tau kenapa ada gelembung air meski aku tak sedang mengambil air.
Mungkin cerita kita tak sama.
Mungkin saja bukan bayangan hitam yang kau lihat.
Mungkin putih atau merah. Tergantung dari jenis "MEREKA" yang ingin menemui
Dulu aku heran dengan bunyi air galon dimalam hari.
Meski aku tak mengambil air minum,tiap malam ada saja bunyi gelembung dari galon itu.
Sampai suatu hari aku melihat bayangan hitam besar sedang berjalan dan tidak sengaja menyenggol galon tersebut.
Kini aku tau kenapa ada gelembung air meski aku tak sedang mengambil air.
Mungkin cerita kita tak sama.
Mungkin saja bukan bayangan hitam yang kau lihat.
Mungkin putih atau merah. Tergantung dari jenis "MEREKA" yang ingin menemui
Tuesday, 1 March 2016
--KERASNYA HIDUP--
"KERASNYA HIDUP"
Kehidupan itu memang keras.
Kadang kau merasa sangat terkucilkan dan terintimidasi dari orang-orang sekitar.
Aku punya tips untuk mengatasi hal itu.
Kau hanya perlu membagi tubuh mu menjadi beberapa bagian.
Setidaknya hal itu akan membuat tidak sendirian lagi.
Kehidupan itu memang keras.
Kadang kau merasa sangat terkucilkan dan terintimidasi dari orang-orang sekitar.
Aku punya tips untuk mengatasi hal itu.
Kau hanya perlu membagi tubuh mu menjadi beberapa bagian.
Setidaknya hal itu akan membuat tidak sendirian lagi.
Monday, 29 February 2016
--ROKOK--
"ROKOK"
Dulu aku bukan perokok.
Aku mulai merokok semenjak aku melihat tubuh teman ku dengan bercak darah dimana-mana,dengan orang-orang yang memegang senjata tajam disekitarnya.
Mereka bilang tubuh teman ku terlalu sehat,cocok untuk dijadikan bahan makanan.
Sejak itu aku mulai merokok untuk menjaga tubuh ku dari orang-orang seperti itu.
Dan akhirnya aku diterima jadi bagian dari mereka.
Bukankah menyenangkan bias mencicipi rasa daging sehat bersimbah darah segar ?
Dulu aku bukan perokok.
Aku mulai merokok semenjak aku melihat tubuh teman ku dengan bercak darah dimana-mana,dengan orang-orang yang memegang senjata tajam disekitarnya.
Mereka bilang tubuh teman ku terlalu sehat,cocok untuk dijadikan bahan makanan.
Sejak itu aku mulai merokok untuk menjaga tubuh ku dari orang-orang seperti itu.
Dan akhirnya aku diterima jadi bagian dari mereka.
Bukankah menyenangkan bias mencicipi rasa daging sehat bersimbah darah segar ?
Sunday, 28 February 2016
--LAPAR--
Update cerita horror pertama buatan mimin nih :v
Semoga kalian terhibur dengan ceritanya
"LAPAR"
Aku kelaparan.
Masalahnya bukan tidak ada makanan,aku hanya tidak punya uang untuk membelinya.
Ketika meminjam ke teman ku,mereka selalu memakai jawaban yang sama "Sedang Tidak Punya Uang".
Untungnya aku kreatif.
Setiap hari aku berkunjung ke kamar teman-teman ku untuk makan,meski mereka tidak punya makanan.
Setidaknya tubuh mereka terasa nikmat.
Semoga kalian terhibur dengan ceritanya
"LAPAR"
Aku kelaparan.
Masalahnya bukan tidak ada makanan,aku hanya tidak punya uang untuk membelinya.
Ketika meminjam ke teman ku,mereka selalu memakai jawaban yang sama "Sedang Tidak Punya Uang".
Untungnya aku kreatif.
Setiap hari aku berkunjung ke kamar teman-teman ku untuk makan,meski mereka tidak punya makanan.
Setidaknya tubuh mereka terasa nikmat.
Perubahan Isi Blog :v
Haloooo Semua
Mulai hari ini blog ini bakalan update cerita horror2 gitu :v
Rencananya sih bakalan update tiap hari (kalau ga ada kendala)
Semoga kalian semua senang dengan cerita-ceritanya
Sekian dan Terima Kasih :v
Mulai hari ini blog ini bakalan update cerita horror2 gitu :v
Rencananya sih bakalan update tiap hari (kalau ga ada kendala)
Semoga kalian semua senang dengan cerita-ceritanya
Sekian dan Terima Kasih :v
Subscribe to:
Posts (Atom)